Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Ratusan anak Jerman terlibat dalam kelompok antivaksin, apa penyebabnya?

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Querdenken supporters protest against coronavirus restrictions in Stuttgart EPA
Pendukung Querdenken memprotes pembatasan virus corona di Stuttgart

Sebuah gerakan anti-lockdown dan anti-vaksin di Jerman, dengan keterkaitan ke kelompok sayap kanan, telah merekrut ratusan anak ke dalam grup online, sebagaimana dilaporkan Jessica Bateman.

Perempuan dengan pengeras suara itu terlihat tidak lebih tua dari 15 tahun.

Baca Juga:

"Saya telah berbicara di demonstrasi ini [sebelumnya]," katanya, sebelum melontarkan omelan terhadap program pembatasan dan vaksinasi yang diterapkan pemerintah Jerman.

"Mereka berkata, 'Kita harus mengunci mereka! Minta mereka divaksinasi! Baru setelah itu mereka akan diizinkan keluar lagi!'"

Dia menambahkan bahwa dia dikawal dari sekolahnya oleh polisi karena menolak untuk mematuhi aturan pembatasan.

Baca Juga:

Gadis itu berbicara di salah satu dari serangkaian demonstrasi yang diorganisir oleh Querdenken, gerakan anti-lockdown Jerman.

Diterjemahkan secara kasar sebagai "pemikir lateral", kelompok ini mendorong teori konspirasi tak berdasar - seperti ide bahwa masker itu mematikan atau bahwa vaksin akan mengubah DNA Anda.

Video YouTube seperti ini dan video remaja lainnya yang berbicara di acara itu, sering kali dibagikan di media sosial.

Bagaimana anak-anak itu bisa terlibat aktif dalam gerakan kontroversial?

Kami telah menyelidiki grup pribadi untuk anak di bawah 18 tahun di aplikasi obrolan Telegram, yang dijalankan oleh salah satu tokoh Querdenken yang paling populer.

Siapa mereka?

Gerakan Querdenken pertama kali muncul musim panas lalu dan mendapatkan ketenaran internasional, setelah salah satu demonstrasi di Berlin berakhir dengan pengunjuk rasa menyerbu parlemen Jerman.

Kelompok tersebut mengklaim tidak memiliki afiliasi politik partai, tetapi beberapa tokoh utamanya memiliki koneksi sayap kanan yang terdokumentasi dengan baik.

Querdenken menarik banyak pendukung - tidak hanya dari sayap kanan, tetapi juga berbagai kelompok hippie, spiritualis, dan beberapa evangelis Kristen.

Gerakan ini telah melahirkan banyak selebriti media sosial yang mendorong disinformasi, menjual barang dagangan, dan meminta sumbangan dari pengikut mereka.

Salah satunya adalah Samuel Eckert, mantan pengkhotbah evangelis, yang menjalankan satu saluran Telegram untuk publik dengan lebih dari 120.000 pengikut.

Samuel Eckert pointing to young people in a graphic from Telegram Telegram
Samuel Eckert menargetkan anak muda di media sosial

Menurut ilmuwan komputer Josef Holnburger, yang telah mempelajari kebangkitan gerakan itu, saluran itu merupakan salah satu yang paling populer di Jerman.

Eckert juga secara teratur mempromosikan saluran pribadi kedua yang disebut "SE Youngsters," yang disebutnya ditujukan untuk anak-anak dan remaja berusia 10 hingga 17 tahun - meskipun usia minimum untuk menggunakan Telegram adalah 16 tahun.

Di situs web Eckert, terdapat halaman pendaftaran dan proses verifikasi untuk memastikan bahwa anak yang berminat benar-benar berusia di bawah 18 tahun.

Telegram tidak menanggapi pertanyaan kami tentang grup tersebut.

Informasi orang dalam

BBC berbicara dengan seorang aktivis online yang memperoleh akses ke saluran tersebut.

Dia menggambarkan ruang gema dari teori konspirasi Covid yang semakin ekstrem, di samping pembicaraan tentang kesehatan mental yang memburuk, pengucilan di sekolah, dan intimidasi.

Sumber kami anonim untuk alasan keamanan dan hanya disebut dengan nama DatenLiebe ("Data Love") online.

Dia telah mengakses grup - yang memiliki lebih dari 300 anggota - itu sejak musim gugur lalu.

"Yang mengejutkan saya adalah bahwa anak-anak melakukan percakapan yang sangat santai, mereka berbicara tentang cuaca atau tentang hewan peliharaan ... seperti hal-hal yang benar-benar tidak berbahaya," katanya.

"Tapi mereka juga meneruskan konten dari saluran Telegram berbahaya, seperti QAnon."

"Stop mandatory masks" - Pictures of graffiti posted in the SE Youngsters Telegram group Telegram
'Hentikan masker wajib' dan slogan lainnya: Gambar grafiti yang diposting di grup SE Youngsters

Menurut DatenLiebe, praktis "setiap jenis" konspirasi antivaksin atau anti-Covid yang bisa Anda pikirkan beredar di dalam kelompok itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Mereka mengatakan dengan sangat jelas bahwa mereka tak percaya bahwa virus Corona itu ada, atau virus itu hanya menyebabkan flu," katanya.

Dia juga mengatakan para anggota memiliki "ketidakpercayaan yang kuat pada lembaga negara" dan sebagian besar percaya vaksin Covid-19 tidak bekerja atau lebih berbahaya daripada penyakit itu sendiri.

Dia juga melacak cerita-cerita bahwa keyakinan anak-anak itu membuat masalah di kehidupan mereka.

Beberapa anggota kelompok mengatakan bahwa mereka putus sekolah karena mereka tidak dapat menangani tekanan seputar peraturan masker atau karena diintimidasi oleh teman sekelas mereka.

Kami berbicara dengan ibu dari dua anak perempuan yang menjadi anggota grup.

Seperti putrinya, dia juga percaya Covid-19 tidak lebih berbahaya daripada flu, meskipun banyak bukti menunjukkan virus itu lebih mematikan dan dapat mengakibatkan masalah kesehatan jangka panjang.

Sang ibu juga mengatakan dia tidak berencana untuk memperoleh vaksin Covid-19.

Namun, dia bersikeras bahwa putrinya memiliki pandangan itu secara mandiri dan tidak terpengaruh olehnya atau karena dieksploitasi oleh Samuel Eckert dan gerakan Querdenken.

"Kami selalu mengajari mereka untuk berpikir mandiri," katanya.

Dia mengatakan anak-anaknya pindah sekolah - yang dia gambarkan sebagai pengalaman "traumatis" bagi mereka - setelah perselisihan tentang masker dan keterlibatan mereka dalam demo Querdenken.

Anak-anak sebagai propaganda

Keselamatan anak telah lama menjadi narasi yang kuat dalam teori konspirasi, mulai dari "fitnah darah" keyakinan anti-Semit yang secara keliru menuduh orang Yahudi membunuh anak-anak, hingga saat ini, QAnon yang mengklaim para pemimpin dunia terlibat dalam perdagangan seks anak.

Pada saat yang sama, banyak orang tua memiliki keprihatinan tentang bagaimana kebijakan lockdown, termasuk penutupan sekolah dan aturan jarak sosial, telah memengaruhi kesehatan mental dan pendidikan anak-anak mereka.

Jurnalis Marc Röhig, dari majalah Jerman Der Spiegel, yakin Eckert sedang mencoba mengeksploitasi ketakutan ini.

"Target utamanya adalah orang tua yang peduli," katanya.

"Anda bisa memiliki dua narasi. Yang pertama adalah memperjuangkan kebebasan Anda sendiri ... Tapi Anda juga bisa berkata, ayo berjuang untuk anak-anak kita dan untuk masa depan mereka."

Protesters march in Stuttgart a stronghold of the Querdenken movement. EPA
Para pengunjuk rasa di Stuttgart, benteng gerakan Querdenken.

Eckert tidak menanggapi permintaan komentar kami.

Namun, dia mengatakan di akun media sosialnya bahwa grup Telegram hanya diperuntukan bagi orang-orang yang skeptis tentang virus corona bertemu dan mendukung satu sama lain.

Dia juga membuat saluran YouTube khusus untuk video pidato mereka dan anak-anak sering muncul bersamanya saat ia melakukan siaran langsung video.

Sementara para ahli mengatakan bahwa gerakan Querdenken tampaknya tidak bertambah besar, gerakan itu mungkin menjadi lebih radikal.

Pejabat di negara bagian Baden Württemberg, barat daya Jerman, telah menempatkan kelompok itu di bawah pengawasan sebagai potensi ancaman keamanan.

Pengunjuk rasa menjadi lebih ekstrem dalam tindakan mereka, seperti menyerang jurnalis di demonstrasi dan bahkan menargetkan pusat vaksinasi.

"Saya sangat khawatir karena keberadaan anak-anak itu nyata," kata DatenLiebe.

"Dan mereka bersekolah di sekolah nyata dan mereka merasakan sakit fisik dari kenyataan yang tidak ada."

Dengarkan The Anti-Vax Files dari BBC Trending, di World Service mulai pukul 05:30 GMT hari Sabtu. Unduh podcast atau dengarkan secaraonline.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada