Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Pasangan pendaki perempuan yang hilang di pegunungan Prancis: ‘Saya akan terus mencarinya’

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Dan and Esther take a selfie next to a lake Dan Colegate
Pada 2014, Esther dan Dan meninggalkan kehidupan mereka di Durham, Inggris, untuk berkelana di Eropa dengan van.

Pendaki perempuan berpengalaman Esther Dingley sedang melakukan pendakian sendirian di Pyrenees, Prancis, saat ia menghilang tanpa jejak delapan bulan yang lalu.

Saat kejadian, kekasihnya selama 20 tahun, Dan Colegate, berada di sebuah rumah pertanian berjarak 160 kilometer jauhnya. Esther tak pernah kembali dari petualangan terakhirnya.

Baca Juga:

Dalam kata-katanya sendiri, Dan menjabarkan apa yang dirasakannya sejak cinta dalam hidupnya menghilang, dan mengapa dia takut Esther telah diculik — atau bahkan lebih buruk.

Esther dan saya punya kalimat yang selalu kami ucapkan pada satu sama lain setiap kali kami akan berpisah: "Kamu tidak pernah tahu kalau ini saat terakhir kita bertemu."

Itu adalah kalimat terakhir yang kami ucapkan saat kami bertemu.

Baca Juga:

Baca juga:

Selama sebulan Esther melakukan perjalanan pendakian solo di Pyrenees, kami masih berbicara setiap hari. Kami bertelepon, melakukan panggilan video, berkirim pesan, dan berbagi foto kegiatan kami sehari-hari.

Sekali-sekali menghabiskan waktu terpisah adalah sesuatu yang kami lakukan dalam hubungan kami, setelah lebih dari tujuh tahun kami touring bersama dengan van.

Kami berpikir, ini adalah tanda kami saling percaya, dalam hubungan yang dewasa dan sehat.

Esther and Dan have a meal on a mountain Dan Colegate

Tetap saja, setelah sebulan berpisah, kami sudah tak sabar untuk menyambut hari pertemuan kembali. "Satu pendakian lagi, karena udaranya sangat bagus," kata Esther.

Dalam waktu sepekan saja, dunia saya runtuh.

Ketika Esther tidak menghubungi saya di hari dia berkata akan menjadi hari terakhir pendakiannya, saya mencoba meyakinkan diri bahwa semua baik-baik saja.

Tapi saya sesungguhnya sudah khawatir selama berhari-hari, sejak perbincangan terakhir kami ketika dia berada di puncak Pic de Sauvegarde, namun saya menghormati kemampuan dan kemandiriannya.

Terus khawatir adalah bagian dari hidup bersama seseorang dengan jiwa yang bebas seperti Esther.

Saya menghabiskan hari pertama setelah saya melaporkan kehilangannya mondar-mandir di dalam rumah yang saya tinggali saat itu, menjawab pertanyaan dan memberi keterangan kepada tim penyelamat melalui telepon.

Saya berkata pada diri sendiri, dia akan segera ditemukan. Mungkin dia akan terluka, pikir saya, namun dia akan segera baik-baik saja.

Esther beats Dan in a cycling race Dan Colegate

Namun seiring waktu berjalan di hari pertama itu, kemungkinan dia tidak bisa ditemukan mulai merayapi saya seperti bulir keringat dingin. Tenggorokan saya tercekat, saya seperti tak bisa bernapas.

Saya harus melakukan sesuatu. Maka saya menyewa mobil untuk pergi ke Pyrenees dan mencarinya sendiri. Menyibukkan diri sendiri membantu saya, tapi saat saya kembali ke rumah, saya ambruk di jalan, menggulung dan menangis di atas jalanan selama satu setengah jam.

Hilangnya Esther telah memenuhi pikiran saya sepanjang hari, setiap saat saya membuka mata, hingga tujuh bulan telah berlalu sekarang.

Baca juga:

Di antara Desember dan Maret, pencarian tak bisa dilakukan di Pyrenees karena salju tebal di musim dingin. Saya hanya bisa berjalan kaki di jalan-jalan Nottinghamshire, tidak ada tujuan, hanya mencoba untuk menghabiskan waktu.

Keluarga saya merawat saya, khawatir tentang saya, melihat brewok saya tumbuh semakin panjang dan kantung mata saya semakin besar.

Penantian tak berujung ini selesai saat saya bisa kembali ke Pyrenees di musim semi. Saya mendaki lebih dari 1.130 kilometer, menaiki pegunungan dengan total perjalanan 100.000 meter, menjelajahi semua sisi gunung di sekitar rute Esther.

Map showing routes Dan has walked Dan Colegate
Peta yang menunjukkan rute Dan dalam mencari Esther.

Pertanyaan di dalam benak saya setiap kali saya melangkah selalu sama: "Jika dia berdiri di sini dan jatuh, di mana dia akan berada?"

Dan di waktu-waktu saya tidak melakukan pencarian, benak saya memikirkan setiap kemungkinan yang bisa menjelaskan ke mana belahan jiwa saya hilang.

Bukannya tak ada waktu menyenangkan sama sekali. Berbincang dengan teman-teman cukup membantu, tapi saya paling menikmati berkomunikasi dengan keponakan-keponakan saya melalui WhatsApp.

Ini adalah waktu-waktu saya melupakan hilangnya Esther, tapi setelah waktu tersebut berlalu, mengingat kembali tentang Esther terasa sangat menyakitkan.

Dan's telescope set up to scour a distant mountain Dan Colegate

Kini, salju telah mencair, dan tim penyelamat profesional kembali melakukan pencarian, dengan anjing-anjing dan helikopter, bersama dengan pasukan pendaki yang berdatangan ke wilayah itu. Tidak seorang pun menemukan jejak Esther.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Terkadang pendaki menghilang," saya mendengar orang-orang berkata demikian, dan ini terdengar sangat masuk akal dan meyakinkan.

Tapi setelah beberapa saat, kemasukakalan itu memudar dan "penjelasan" ini bukanlah penjelasan sama sekali.

Setiap ada pendaki yang hilang, keadaan spesifik harus dipertimbangkan. Kondisi trek pendakian, apakah jalurnya bersih, seberapa dekat jalanan dengan desa, seperti apa sinyal ponsel, perlengkapan yang dibawa sang pendaki, apakah tujuan dan rute yang ditempuh sudah diketahui atau tidak, cuaca, pengalaman pendaki, dan intensitas pencarian; ini semua adalah faktor penting.

Dalam kasus Esther, semua faktor ini diketahui dengan detail. Rute yang diambilnya berada di antara dua jalan, satu di Prancis dan satu di Spanyol, dan jarak di antara keduanya hanya 5 km.

Cuaca saat itu bagus, dengan bulan purnama dan langit yang jernih. Esther membawa perlengkapan bertahan hidup berkualitas tinggi, dia punya semua benda yang bisa membuatnya tetap hangat dan kering di keadaan cuaca yang lebih buruk.

Jalanan di seluruh wilayah itu dalam kondisi bagus dan mudah diikuti, walaupun dalam gelap. Sinyal ponsel bagus di sebagian besar rutenya, dan area tanpa sinyal hanya beberapa kilometer saja.

Esther and Dan next to mountain Dan Colegate

Meskipun Esther berada di pegunungan, dia bukannya sedang mendaki puncak Himalaya. Dia hanyalah mengikuti jalan setapak yang biasa dilalui anak-anak bersama orang tuanya di musim panas, mirip dengan jalanan biasa.

Tapi semua detail ini menjadi kurang penting ketika gaya fisika terlibat. Seseorang yang jatuh harus beristirahat di suatu tempat.

Saya belum menemukan tempat Esther kemungkinan jatuh namun tak terlihat. Saya menekuri seluruh inci hutan, berjalan di area batu-batu besar, mencermati setiap ceruk dan cekungan di dataran tinggi, dan menjelajahi hingga berkilometer-kilometer jauhnya dari jalan setapak.

Satu-satunya yang belum saya selami adalah danau-danau di area itu, tapi danau pun biasanya berair jernih dan dangkal, dan tak ada sisa-sisa apa pun tampak mengambang.

Mountain and lake in the area of Dan's searching Dan Colegate

Meski pencarian intens dan kegagalan mendapatkan petunjuk yang bisa menjelaskan hilangnya Esther, para polisi Prancis dan Spanyol masih berpendapat ini adalah kecelakaan. Mereka telah mencoret kemungkinan Esther sengaja menghilangkan diri berbulan-bulan lalu.

Mereka memutuskan hilangnya Esther adalah karena kecelakaan atau tindak kejahatan dengan probabilitas. Dengan tidak adanya bukti selain lokasi terakhir Esther, polisi menggunakan pengalaman mereka terhadap tindak kejahatan yang umum terjadi di sana dan berkata, "Sepertinya tidak ada tindak kejahatan, kami tidak bisa mengesampingkannya, tapi karena kelihatannya sangat tidak mungkin, maka kami cenderung melihat kasus ini sebagai kecelakaan."

Dan meskipun saya sangat menghormati kemampuan dan komitmen pasukan polisi di Prancis dan Spanyol, opini ini tidak lagi bisa saya setujui.

Proses pencarian kini sudah begitu lama dan intens, sehingga saya mulai merasa probabilitas kecelakaan kini lebih kecil ketimbang probabilitas tindak kriminal.

Dan and Esther pose for a picture next to a valley Dan Colegate

Esther adalah perempuan muda yang sendirian dan menarik, percaya diri dan merasa aman. Dia tak canggung berbincang dengan orang asing dan memulai percakapan.

Seluruh pengalamannya mendaki gunung selama lebih dari satu dekade telah mengajarkannya bahwa dia bisa mempercayai orang lain, dan bahwa mereka akan memberikan bantuan jika dia butuh.

Dia berada di pegunungan dengan jalan di kedua sisinya, dan saat itu adalah musim berburu sehingga penampakan orang membawa senjata api tidak akan mencurigakan. Tapi, karena ada lockdown di Prancis, area di sisi negara tersebut seharusnya tak terlalu ramai.

Tidak sulit membayangkan kejahatan karena kesempatan yang bisa terjadi dalam situasi seperti itu; skenario yang "kelihatannya sangat tidak mungkin" pun bisa saja terjadi.

Tentu saja, saya tidak bisa membuktikan Esther tidak ada di pegunungan itu, yang bisa saya lakukan hanya terus mencari, dengan teliti bolak-balik di area yang sangat luas ini.

Beberapa informasi dari publik mempertemukan kami dengan beberapa saksi mata, tapi kami tetap harus mencocokkan siapa yang sebenarnya ada di area tersebut berdasarkan data dalam telepon genggam mereka, yang saya tahu sedang dilakukan polisi.

Dan and Esther give up a thumbs up after swimming in a river Dan Colegate

Kepolisian telah melakukan pencarian dengan baik, dan memperlakukan saya dengan baik. Saya tidak meragukan ketulusan mereka; kami semua hanya ingin menemukannya dan mengetahui apa yang terjadi padanya.

Keluarga Esther dan saya tahu, kemungkinan kami bisa bertemu dengannya lagi sangatlah kecil, tapi dengan tidak ada bukti sesuatu telah terjadi, masih ada kesempatan kecil bahwa di suatu tempat, dia masih hidup.

Beberapa teman berkata, mencari Esther pasti tak ubahnya seperti mencari sebuah jarum di tumpukan jerami.

Sejujurnya, saya tak merasa begitu. Area ini tak serumit itu.

Meski begitu, jika memang analogi itu benar, saya akan menjawab, Anda bisa menemukan sebuah jarum di tumpukan jerami, jika Anda mau meneliti setiap helai jerami, satu demi satu.

Esther running in the sea Dan Colegate

Seperti diceritakan kepada Duncan Leatherdale

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada