Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo BBC

Imlek: Jutaan warga China gagal mudik tiga tahun berturut-turut akibat pembatasan Covid-19

Reporter

Editor

BBC

image-gnews
Iklan
Tahun Baru Imlek Getty Images
Pemerintah China meminta masyarakat untuk merayakan Tahun Baru Imlek di domisili masing-masing untuk membendung penyebaran Covid-19 lebih lanjut.

Penyebaran Covid-19 telah menggagalkan rencana mudik jutaan orang di China saat perayaan Tahun Baru Imlek selama tiga tahun berturut-turut.

Sebelum pandemi, sebanyak tiga miliar perjalanan terjadi di seluruh wilayah China saat Imlek, yang juga merupakan mudik tahunan terbesar di dunia.

Baca Juga:

Namun angka penularan yang meningkat kembali memaksa banyak orang membatalkan rencana mudik mereka pada Tahun Baru Imlek --juga dikenal sebagai Festival Musim Semi—yang jatuh pada 1 Februari tahun ini.

Baca juga:

Bagi masyarakat China, perayaan Imlek menjadi momen terpenting untuk berkumpul dengan keluarga. Orang-orang yang bekerja di kota-kota kembali ke kampung halaman mereka untuk merayakannya bersama keluarga.

Baca Juga:

Kementerian Perhubungan China memperkirakan ada 1,18 miliar perjalanan pada Imlek tahun ini. Meski jauh di bawah angka perjalanan selama pandemi, masih ada kekhawatiran hal itu akan memicu lonjakan kasus.

Keluarga di China Getty Images
Perayaan Imlek menjadi momen penting bagi keluarga di China.

Pemerintah China dengan strategi nol Covid-nya telah memberlakukan sejumlah pengetatan. Apalagi, Olimpiade Musim Dingin 2022 akan mulai digelar pada 4 Februari mendatang di Beijing.

Penduduk China diawasi secara ketat oleh pemerintah melalui sistem kode warna yang menentukan apakah mereka boleh bepergian.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka harus menunjukkan kode berwarna hijau dari ponsel mereka, yang mengindikasikan bahwa mereka tidak datang dari area terdampak Covid-19, sebelum naik angkutan umum atau melewati jalan raya.

Otoritas setempat mengadakan tes massal dan memberlakukan karantina wilayah secara mendadak yang berdampak pada jutaan orang sebagai respons atas wabah sporadis di negara itu.

Olimpiade Musim Dingin juga menambah tekanan bagi pejabat-pejabat daerah yang menutup kota demi mencegah penyebaran virus.

Kebijakan itu menimbulkan kekecewaan, terutama bagi para pekerja migran.

Hari libur saat Imlek dan Festival Musim Semi adalah momen paling berharga dalam satu tahun di mana mereka bisa mudik dan bertemu keluarga.

"Salahkah seorang pekerja migran yang bekerja keras siang dan malam, tinggal jauh dari rumah, kembali ke kampung halamannya dan berkumpul kembali dengan keluarganya di hari libur yang hanya beberapa hari?" tulis seorang pengguna di platform media sosial China, Weibo.

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada