Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
cekfakta

[Fakta atau Hoaks] Benarkah Ada 5 Pasien Suspect Virus Corona di Semarang yang Salah Satunya Meninggal?

3 Februari 2020 | 15.07 WIB

cek-fakta
Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Video yang berjudul "5 Pasien Suspect Virus Corona di Semarang, 1 Meninggal 4 Dalam Ruang Isolasi" viral di media sosial dan platform video YouTube. Video tersebut diunggah oleh kanal YouTube Breaking News, yakni pada 2 Februari 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam video yang berdurasi sekitar 3 menit itu, terdapat logo KompasTV di bagian kanan atas. Terdapat pula tayangan yang memperlihatkan tim medis sedang membawa pasien ke ruang isolasi. Tayangan ini beberapa kali diulang hingga video tersebut selesai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di awal video, terdapat seorang news anchor wanita yang membacakan berita tentang lima pasien suspect virus Corona Wuhan yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang. Salah satu pasien itu dinyatakan meninggal dunia.

Hingga artikel ini dimuat, video itu telah ditonton lebih dari 5 ribu kali.

Gambar tangkapan layar unggahan kanal YouTube Breaking News yang memuat narasi keliru mengenai video dari KompasTV.

Apa benar ada lima pasien suspect virus Corona Wuhan di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang salah satunya meninggal?

PEMERIKSAAN FAKTA

Untuk memeriksa klaim itu, Tim CekFakta Tempo memasukkan kata kunci "suspect Corona" ke kolom pencarian di kanal KompasTV. Hasilnya, ditemukan sebuah video yang identik dengan yang diunggah kanal Breaking News. Video yang diunggah pada 31 Januari 2020 itu berjudul "RS Kariadi, Semarang Gelar Simulasi Penanganan Pasien Virus Corona".

Detik pertama hingga ke-35 video di kanal KompasTV sama dengan yang diunggah oleh kanal Breaking News. Namun, kanal Breaking News tidak memuat penjelasan dari news anchor KompasTV bahwa tayangan tersebut adalah bagian dari simulasi penanganan pasien virus Corona Wuhan yang digelar oleh RSUP Dr. Kariadi. Penjelasan itu dimulai pada detik ke-36.

Selain itu, tayangan yang dihilangkan oleh kanal Breaking News adalah tayangan wawancara KompasTV dengan Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUP Dr. Kariadi, Najatullah, serta tayangan yang memperlihatkan kesiapan tim medis di Bandara Ahmad Yani Semarang.

Gambar tangkapan layar video di KompasTV yang memperlihatkan simulasi penanganan pasien virus Corona Wuhan di RSUP Dr. Kariadi Semarang.

Lewat akun Instagram resminya, RSUP Dr. Kariadi pun menegaskan bahwa video berita yang ditayangkan oleh KompasTV adalah video kegiatan simulasi penanganan virus Corona Wuhan di RSUP Dr. Kariadi, tepatnya pada 30 Januari 2020. "Namun, oleh oknum, video tersebut dipotong dan di sebarkan sehingga menimbulkan salah informasi," demikian penjelasan RSUP Dr. Kariadi di Instagram.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Dr. Kariadi, Baskoro Nurdopo, kegiatan simulasi penanganan virus Corona Wuhan itu digelar atas kerja sama rumah sakit dengan Dinas Kesehatan Semarang serta rumah-rumah sakit di sekitar RSUP Dr. Kariadi. "Kami berharap masyarakat tetap tenang dan mengklarifikasi semua kejadian," kata Baskoro pada 3 Februari 2020.

Dikutip dari situs Sindonews, hingga 31 Januari 2020, belum ada laporan mengenai pasien yang positif terinfeksi virus Corona Wuhan di Semarang. Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi memastikan wilayahnya aman dari penyebaran virus Corona baru yang bernama 2019-nCoV tersebut. Meskipun begitu, Hendrar menginstruksikan perangkat daerahnya untuk tetap siap siaga jika nantinya ada pasien yang terinfeksi virus Corona Wuhan.

KESIMPULAN

Berdasarkan pemeriksaan fakta di atas, narasi bahwa ada lima pasien suspect virus Corona Wuhan di RSUP Dr. Kariadi Semarang yang salah satunya meninggal adalah narasi yang keliru. Video yang digunakan untuk menyebarkan narasi itu merupakan video kegiatan simulasi penanganan virus Corona Wuhan di RSUP Dr. Kariadi pada 30 Januari 2020 lalu.

IKA NINGTYAS

Anda punya data/informasi berbeda, kritik atau masukan untuk artikel cek fakta ini? Kirimkan ke [email protected]

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus