Gerakan #KaburAjaDulu sempat ramai didiskusikan di media sosial. Tanda pagar itu merupakan ekspresi kekecewaan warganet di Indonesia atas situasi sosial, politik, dan ekonomi. Gagasan itu mengusulkan warganet yang kecewa untuk bermigrasi ke negara lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Henley & Partners, lembaga konsultasi migrasi yang berbasis di London, merilis Indeks Peluang Henley yang berisi daftar negara terbaik untuk bermigrasi. Indeks tersebut mengukur beberapa indikator yang dapat menjadi pertimbangan bagi calon migran untuk memilih negara tujuan. Di antaranya potensi pendapatan, karier, pekerjaan, pendidikan, dan kelayakan hidup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut versi Henley & Partners, Swiss menjadi negara terbaik bagi para investor atau pekerja terampil untuk tinggal dan bekerja. Negara yang terletak di Pegunungan Alpen itu unggul dalam indikator potensi pendapatan, kemajuan karier, mobilitas ekonomi, dan kelayakan hidup.
Singapura menyusul Swiss di dalam daftar pendek. Negara kota tersebut menawarkan keunggulan pada sejumlah indikator seperti potensi pendapatan, prospek pekerjaan level atas, dan mobilitas ekonomi.
Beberapa negara yang masuk dalam daftar tersebut menawarkan kesempatan eksklusif bagi para investor atau individu terampil. Amerika Serikat, melalui Presiden Donald Trump, menawarkan golden visa kepada calon migran. Mereka bisa mendapat izin tinggal, hak bekerja, dan jalur kewarganegaraan dengan imbalan investasi sebesar US$ 5 juta.
Inggris menawarkan innovator founder visa yang mengharuskan individu untuk mendirikan bisnis yang dapat berkembang di negara tersebut. Sedangkan Australia menawarkan kesempatan bagi individu terampil dengan national innovation visa.
Faisal Javier
