Aplikasi TikTok sempat menghilang dari toko aplikasi ponsel pintar di Amerika Serikat pada Sabtu malam, 18 Januari 2025, menjelang diberlakukannya undang-undang yang melarang aplikasi tersebut atas alasan keamanan nasional. Berselang sehari, aplikasi tersebut kembali pulih usai presiden terpilih Donald Trump mengatakan akan mengembalikan akses aplikasi tersebut saat dirinya kembali menjabat sebagai Presiden AS.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Undang-undang yang disahkan Kongres AS mengharuskan ByteDance selaku induk TikTok untuk menjual aplikasi itu atau tak bisa digunakan sama sekali di Amerika Serikat. Kebijakan itu diperkuat oleh putusan Mahkamah Agung AS pada Jumat, 17 Januari 2025. Sembilan hakim Mahkamah Agung berpendapat bahwa undang-undang tersebut tidak melanggar perlindungan kebebasan berbicara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
AS merupakan salah satu pasar utama TikTok di dunia. Data yang dihimpun Statista pada Juli 2024 menunjukkan bahwa ada 120 juta lebih pengguna TikTok di Negeri Abang Sam. AS merupakan negara dengan pengguna TikTok terbanyak kedua setelah Indonesia.
Indonesia, AS, dan Brasil merupakan tiga negara dengan pengguna TikTok terbanyak di dunia, dengan jumlah pengguna masing-masing di atas 100 juta pengguna. Jumlah jumbo pengguna di sejumlah negara tersebut tidak terlepas dari jumlah penduduk yang besar.
Berdasarkan grafik di atas, terlihat bahwa TikTok marak digunakan oleh penduduk di negara-negara berkembang. Jumlah penduduk di negara berkembang yang relatif lebih banyak turut membuat negara-negara tersebut menjadi pasar TikTok.
Sebelumnya, TikTok telah kehilangan salah satu pasar besarnya, yakni India, pada awal tahun 2021. Hal tersebut tidak terlepas dari pelarangan TikTok serta sejumlah aplikasi lain asal Cina oleh pemerintah India menyusul konflik perbatasan antara kedua negara berpenduduk terbanyak di dunia tersebut.
Donald Trump menyebut bahwa ia berkeinginan perusahaan AS memiliki 50 persen saham TikTok dalam bentuk usaha patungan. Ia pernah menyuarakan kekhawatirannya terhadap TikTok di ujung masa pemerintahannya yang pertama, 2017-2021. Namun, kini, Trump mengatakan pemerintah akan membuat kesepakatan untuk melindungi keamanan nasional AS. Trump memuji TikTok sebagai alat yang membantunya menarik pemilih muda dalam pemilu 2024 lalu.

Faisal Javier