Tiktok Donald Trump. Foto : TikTok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Riset Reuters Institute Digital News Report 2024 menemukan bahwa TikTok telah tumbuh menjadi salah satu media sosial terpopuler untuk mendapatkan berita. Meski baru muncul ke publik tahun 2016, TikTok telah mengalahkan Twitter—sekarang X—untuk memperoleh berita, terutama bagi responden yang lebih muda (18-24 tahun). Riset tersebut menemukan bahwa TikTok menjadi pilihan 13 persen responden untuk mendapatkan berita, sedangkan X dipilih 10 persen responden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kenaikan popularitas TikTok tidak terlepas dari pertumbuhan video pendek sebagai salah satu format berita daring. Media sosial ini juga memunculkan figur-figur pemengaruh baru, yang muncul sebagai komentator untuk menjelaskan fenomena atau masalah yang sedang menjadi pembicaraan khalayak.
Di tengah kenaikan popularitasnya, para peneliti mengkhawatirkan potensi TikTok sebagai medium penyebaran hoaks, misinformasi, maupun disinformasi. Lebih dari seperempat responden pengguna TikTok mengaku memiliki kesulitan untuk memilah informasi yang teruji kebenarannya dengan kabar bohong. Angka kesulitan tersebut lebih tinggi dibanding media sosial lain seperti X (24 persen), dan Facebook (21 persen).

Faisal Javier