Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Petugas Pusat Vulkanologi & Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM dan wartawan memantau lontaran kolom erupsi dari kawah Gunung Lewotobi Laki-laki dari pos pemantauan di Desa Pululera, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Kamis 7 November 2024. ANTARA/Aditya Pradana Putra
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur erupsi pada Senin, 4 November 2024. Gunung api tersebut meletus setelah statusnya dinaikkan dari level III atau siaga menjadi level IV atau awas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki memakan korban jiwa 10 orang. Badan Geologi menduga letusan besar gunung itu terjadi karena ada sumbatan pada aliran magmanya. Indikasi kecurigaan tersebut dilandasi peningkatan aktivitas gempa disertai penurunan erupsi sepanjang 1- 2 November 2024.
Dalam setahun terakhir, dua erupsi gunung api di Indonesia menimbulkan korban jiwa akibat dampak langsung, termasuk Gunung Lewotobi. Sebelumnya, pada 3 Desember 2023, Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus dan memakan korban jiwa 24 orang yang sedang mendaki gunung api tersebut.
Tempo mengumpulkan daftar kejadian erupsi gunung api yang paling mematikan di Indonesia dari situs data lembaga pemerintah Amerika Serikat, National Centers for Environment Information (NCEI).
Data-data yang ditampilkan Tempo adalah data erupsi yang memakan korban jiwa minimal 10 orang. Selain itu, korban jiwa yang ditimbulkan adalah orang yang mengalami dampak langsung erupsi. Korban jiwa yang diakibatkan dampak tidak langsung seperti kecelakaan helikopter tim penyelamat ataupun penyakit tidak menular seperti serangan jantung tidak termasuk dalam data yang disajikan Tempo.
Dampak langsung yang mematikan dari erupsi gunung berupa guguran awan panas, lontaran material vulkanik lainnya, atau gelombang tsunami. Contoh gelombang raksasa yang diakibatkan erupsi adalah tsunami Selat Sunda karena Gunung Anak Krakatau meletus pada Desember 2018.Jumlah korban jiwa pada tsunami Selat Sunda merupakan yang terbesar dalam sejarah erupsi gunung berapi di Indonesia pada abad ke-21, yakni hingga 400 lebih jiwa. Disusul erupsi Gunung Merapi pada 2010 yang memakan korban jiwa 300-an orang.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Priatin Hadi Wijaya, mengimbau masyarakat sekitar serta wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius tujuh kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Berdasarkan data yang tersedia dalam situs Magma Indonesia, saat ini ada sekitar 25 gunung api aktif di Indonesia yang berstatus di atas Level I atau normal, termasuk Gunung Lewotobi Laki-laki. Sebanyak tiga gunung api berstatus siaga dan 21 lainnya berstatus waspada atau berada pada level II.
Di Nusa Tenggara Timur, ada tiga gunung api lain yang tercatat mengalami peningkatan aktivitas, yakni Ili Lewotolok, Iya, dan Inielika. Kecuali Gunung Lewotobi Laki-laki, ada tiga gunung api lain di NTT yang aktivitasnya meningkat menjadi level waspada.