Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Harga bahan bakar minyak (BBM) dengan nilai oktan 95 sangat bervariasi di seluruh dunia. Harga itu dipengaruhi oleh beragam faktor, seperti biaya produksi minyak mentah, pengolahan, distribusi, kebijakan pajak, dan subsidi pemerintah. Negara yang menjadi produsen minyak mentah cenderung mempunyai harga jual bensin yang lebih murah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Iran adalah salah satunya. Menurut situs Global Petrol Prices pada 3 Februari 2025, harga bahan bakar dengan nilai oktan 95 di negara tersebut hanya US$ 0,03 per liter atau kurang dari Rp 500. Departemen Energi Amerika Serikat mencatat produksi minyak bumi Iran pada 2023 sebesar 3,99 juta barel per hari atau setara dengan 4 persen dari produksi minyak dunia pada tahun tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Rumus tersebut tak berlaku di Norwegia, negara produsen minyak terbesar di Eropa. Harga bahan bakar minyak di negara Skandinavia itu mencapai US$ 1,91 per liter atau sekitar Rp 30 ribu.
Berdasarkan ulasan dari Visual Capitalist, harga minyak di Norwegia dipengaruhi oleh faktor penerapan pajak yang tinggi terhadap bahan bakar fosil. Tujuannya untuk menekan konsumsi dan mendorong pemakaian bahan bakar ramah lingkungan. Norwegia kini menjadi negara yang penduduknya beralih ke kendaraan listrik. Sementara itu harga minyak yang murah di sebuah negara biasanya dipengaruhi faktor subsidi yang diberikan pemerintah, seperti di Iran dan Rusia.
Harga bahan bakar dengan oktan 95 di Indonesia tercatat US$ 0,79 atau sekitar Rp 13 ribu per liter. Harga bensin di Indonesia dengan nilai oktan yang sama lebih mahal ketimbang harga di Malaysia. Di sana, BBM dengan RON 95 dijual sekitar US$ 0,46, atau Rp 7.500 per liter.