Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan arahan dalam retret Kabinet Marah Putih di kompleks Akademi Militer atau Akmil Magelang, Jawa Tengah, Jumat, 25 Oktober 2024. Dok. Tim Media Prabowo
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Presiden Prabowo Subianto melantik 48 menteri dan 55 wakil menteri pada Senin, 21 Oktober 2024 di Istana Negara, Jakarta. Dengan jumlah nomenklatur kementerian sebanyak 48, maka Kabinet Merah Putih menjadi kabinet tergemuk di era Reformasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabinet Merah Putih juga lebih gemuk dibanding kabinet-kabinet di era pemerintahan Soeharto. Pada masa kepemimpinan mantan menantu Prabowo tersebut, jumlah kementerian terbanyak adalah di era Kabinet Pembangunan V (1988-1993). Yakni mencapai 41 kementerian.
Pembengkakan jumlah kementerian di era Kabinet Merah Putih terjadi setelah revisi Undang-Undang Kementerian Negara pada September 2024. Salah satu pasal yang diubah adalah Pasal 15 yang kini menyebutkan bahwa jumlah kementerian ditetapkan oleh Presiden sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan. Sebelum direvisi, UU tersebut menetapkan batas maksimal jumlah nomenklatur kementerian sebanyak 34. Dibanding Kabinet Indonesia Maju, di Kabinet Merah Putih terdapat penambahan empat kementerian koordinator baru serta pemecahan sejumlah kementerian.
Riset Tempo menunjukkan bahwa Prabowo memiliki rekam jejak memimpin tim dengan banyak anggota. Hal tersebut dicerminkan dalam struktur Partai Gerindra, partai yang ia dirikan dan pimpin saat ini. Berdasarkan data pengurus partai di situs Komisi Pemilihan Umum, jumlah pengurus Dewan Pimpinan Pusat Gerindra mencapai 288 orang. Hal itu menunjukkan bahwa partai itu memiliki anggota terbanyak di antara partai-partai yang mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Jumlah tersebut sembilan kali lebih banyak dibandingkan pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan yang memenangi pemilihan umum dalam tiga edisi terakhir. Partai berlambang banteng itu mempunyai 32 pengurus di tingkat pusat, paling sedikit di antara partai yang lolos ke DPR.