Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Data

Negara dengan Jumlah Sampah Antariksa Terbanyak

Jumlah sampah antariksa terus bertambah akibat tabrakan antar sampah atau objek lain.

1 September 2023 | 19.55 WIB

Negara dengan Jumlah Sampah Antariksa Terbanyak
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ilustrasi sampah antariksa. (Space.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Tidak hanya di laut, sampah juga menjadi persoalan di antariksa. Dikutip dari situs Visual Capitalist, ada hampir 14 ribu keping sampah antariksa yang tersebar di luar angkasa dan mengitari bumi dengan kecepatan tinggi, dan sewaktu-waktu dapat jatuh kembali ke bumi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Potongan sampah antariksa tersebut terdiri dari satelit bekas, sisa-sisa peluncuran roket, dan sisa-sisa eksplorasi luar angkasa. Sampah-sampah tersebut memiliki ukuran yang beragam, dari kecil, sedang, hingga besar. Empat belas ribu potongan sampah antariksa itu belum termasuk jutaan potongan kecil sampah yang terlalu kecil untuk dapat dilacak.

Berdasarkan data yang dikumpulkan situs Space-Track.org, Rusia, Amerika Serikat, dan Cina menjadi tiga negara penyumbang sampah antariksa terbanyak dibanding negara-negara lain. Ketiga negara tersebut mencatatkan jumlah sampah masing-masing sekitar empat ribu keping lebih, dan jika dijumlah, menyumbang sekitar 96 persen dari total sampah antariksa yang dapat dilacak saat ini.

Pada 1978, ilmuwan NASA, Donald Kessler mencetuskan sebuah skenario—Sindrom Kessler— yang menyebut bahwa kepingan besar sampah antariksa yang tersebar saat ini akan menghasilkan kepingan-kepingan yang lebih kecil dan banyak saat ia bertabrakan dengan objek luar angkasa lainnya. Alhasil, jumlah sampah antariksa pun terus bertumbuh semakin cepat, dan memenuhi orbit dekat bumi.

Salah satu contoh skenario tersebut adalah saat tabrakan antara satelit bekas Rusia dengan satelit komunikasi aktif Amerika pada 2009. Tabrakan itu kemudian menghasilkan 2.000 potongan sampah antariksa yang semakin memenuhi ruang angkasa.

Faisal Javier

Faisal Javier

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus