Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri saat berlaga di nomor 100 meter dalam ajang ASEAN University Games (AUG) 2024 di Lapangan Atletik Unesa, Surabaya, Selasa, 2 Juli 2024. ANTARA/Rizal Hanafi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Acara lomba lari yang terus menjamur serta kemunculan berbagai komunitas lari baru turut mendorong popularitas olahraga lari di Indonesia. Kehadiran acara lari mulai dari fun run hingga maraton ternama membuat semakin banyak orang yang tertarik mengadopsi gaya hidup sehat melalui lari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data yang direkam oleh Garmin, produsen jam pintar asal Amerika Serikat, menunjukkan bahwa pencatatan olahraga lari meningkat pada 2024. Berdasarkan data yang tercatat pada aplikasi Garmin Connect pada Mei 2024, terdapat lebih dari 80 ribu pengguna yang aktif berlari di Indonesia. Jumlah ini meningkat dibandingkan Mei tahun sebelumnya yang hanya mencapai 35 ribu pelari.
Kenaikan jumlah pelari yang mencatatkan perkembangan larinya melalui aplikasi Garmin Connect pun terjadi dalam lima bulan awal tahun 2024. Selama lima bulan tersebut, perekaman data yang dilakukan Garmin menunjukkan bahwa jumlah pengguna aplikasi tersebut untuk berlari selalu meningkat dua kali lipat lebih setiap bulannya dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dalam rilisnya yang diterima oleh Tempo, Garmin menyebut bahwa tren ini juga terjadi di seluruh dunia, tidak hanya Indonesia. Fenomena ini tidak hanya mencerminkan minat yang meningkat terhadap kesehatan dan kebugaran, tetapi juga menunjukkan bahwa lari telah menjadi bagian penting dari gaya hidup masyarakat urban. Mengingat terdapat berbagai platform lain yang berguna untuk mencatatkan perkembangan lari selain Garmin, sangat mungkin bahwa peningkatan popularitas olahraga tersebut sesungguhnya jauh melebihi data yang direkam oleh perusahaan tersebut.