Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta- PT Reksa Transaksi Sukses Makmur mengembangkan OttoPay, aplikasi pembayaran non-tunai yang diperuntukkan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Aplikasi itu bisa menjadi solusi pembayaran digital untuk warung atau toko untuk transaksi yang lebih mudah melalui QR Code.
Direktur PT Reksa Transaksi Sukses Makmur Budi Hartono menjelaskan bahwa visi misinya untuk membangun ekosistem pembayaran digital yang lengkap.
"Pembayaran digital kan melibatkan dua belah pihak, pelanggan dan toko. Dari segi pelanggan sudah banyak yang menggunakan. Kami melengkapi ekosistem di sisi pedagangnya. Kami tidak bermain di segmen pedagang atau toko di mal besar tapi menyasar segmen yang di bawah, warung pinggir jalan, pasar, dan di gang-gang," ujar Budi di Jakarta, Kamis, 31 Oktober 2019.
Aplikasi ini dapat membantu memantau pendapatan maupun pengeluaran pengguna hanya melalui fitur Riwayat di dalam aplikasi. Pencatatan pengguna yang disebut sebagai Mitra OttoPay akan lebih mudah, dan bisnis akan semakin terbantu.
OttoPay menghadirkan beberapa fitur layanan pembayaran tagihan rumah tangga seperti air dan listrik, pembelian pulsa, voucer game, BPJS dan produk digital lainnya. Selain itu, aplikasi OttoPay juga sudah memegang surat penunjukan Bank Indonesia sejak 28 Agustus 2018.
"Jadi ini hanya untuk para pedagang atau Mitra OttoPay, sedangkan untuk pelanggan mereka bisa menggunakan aplikasi yang sudah bekerja sama dengan OttoPay yaitu Ottocash, JakOne, BRISPAY, True Money, One Mobile," kata Budi.
Saat ini OttoPay, Budi melanjutkan, sudah memiliki sekitar 1 juta merchan (Mitra OttoPay) di seluruh Indonesia yang mencakup wilayah seperti Jawa, Bali, Sumatera, dan Sulawesi. Tidak hanya kota besar, OttoPay juga sudah masih kota-kota kecil seperti Tasikmalaya dan lainnya.
Untuk menjadi Mitra OttoPay, pedagang harus memenuhi beberapa syarat. "Syarat utama harus punya fisik warung atau toko, ada barang dagangannya entah pecel lele, jasa laundry apapun lah. Jadi syaratnya permanen, mengajukan pendaftaran secara online, cukup bertemu dengan sales kita dan saat itu juga warung itu bisa menggunakan aplikasi untuk menerima berbagai pembayaran," tutur Budi.
Budi menargetkan Mitra OttoPay lebih dari 1,2 juta hingga akhir tahun ini. Sebagai pengembang, Budi ingin membangun ekosistem pembayaran digital. "Bayangkan sekarang QR-nya macem-macem ada biru, merah, hijau. Januari 2020 hanya akan ada satu QR namanya QRIS. Kalau sudah standarisasi semuanya akan lebih baik," tambah Budi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini