Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Bos SpaceX, Elon Musk, akan mendukung Donald Trump dalam kampanye Pemilihan Presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) melalui kucuran dana. Pemilik media sosial X itu akan menyalurkan dana sebesar US$ 45 juta atau sekitar Rp 727,8 miliar per bulan untuk organisasi America PAC, massa pendukung mantan Presiden AS ke-45 tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari The Verge, Selasa, 16 Juli 2024, nama Elon tidak langsung muncul dalam daftar penyumbang donasi PAC. Hanya nama beberapa koleganya saja yang dimuat sebagai pihak penunjang biaya kampanye, menjelang Pemilu AS pada November 2024. Beberapa kontributor dana kampanye Trump adalah Winklevoss bersaudara yang merupakan investor cryptocurrency; mantan Direktur Tesla, Antonio Gracias; mantan Eksekutif PayPal, Ken Howery; dan beberapa nama lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Elon Musk termasuk pendukung baru Trump. Orang terkaya kedua di dunia, versi Majalah Forbes pada Maret 2024, tersebut pernah mendukung Hillary Clinton dan Biden di Partai Demokrat. Namun, selama beberapa tahun terakhir, Musk menganut pandangan sayap kanan dan mulai mengkritik kebijakan imigrasi Biden. Dia pernah mengeluh soal Demokrat yang dianggap "bersikap dingin" kepada Tesla dan perusahaan roketnya, SpaceX.
Elon menyatakan dukungan terhadap Trump secara resmi melalui akun X pada 13 Juli lalu. Dukungan itu muncul tak lama setelah insiden penembakan Trump yang sedang berkampanye di Butler, Pennsylvania. "Saya sepenuhnya mendukung Trump sebagai presiden dan berharap dia lekas pulih," cuitnya.
Bos Raksasa Teknologi Doakan Trump
Para pemimpin perusahaan teknologi dunia sempat kompak mendoakan kesembuhan Donald Trump pasca insiden penembakan tersebut. "Saya berdoa agar Presiden Trump segera pulih. Pikiran saya tertuju padanya, para korban lainnya dan keluarga Trump. Saya mengutuk keras kekerasan ini," kata Chief Executive Officer (CEO) Apple, Tim Cook, dikutip dari media sosial X pribadinya.
Senada, CEO Google, Sundar Pichai, juga menyampaikan harapan agar Trump segera pulih. Dia menyebut kekerasan dalam momentum politik itu tidak dapat ditoleransi. "Kita semua harus bersatu untuk menentangnya," kata Pichai yang juga mencuit lewat X.
CEO Microsoft, Satya Nadella, menegaskan tidak ada tempat untuk segala jenis kekerasan dalam masyarakat. "Saya berharap untuk pemulihan yang cepat dan semua yang terkena dampak peristiwa mengerikan hari ini," ujarnya.
Tak ketinggalan CEO Meta, Mark Zuckerberg, yang mencuitkan bahwa penembakan tersebut adalah bukti pelemahan demokrasi. "Ini adalah hari yang menyedihkan bagi negara kita.”
Pilihan Editor: Bengal KLHK Menolak Batalkan Pencabutan Izin Restorasi