Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Tidak dapat dipungkiri, teknologi 5G memang sedang gencar-gencarnya belakangan ini.
Meskipun Pemerintah berupaya memasifkan pertumbuhan 5G di tanah air, kesulitan masih umum dijumpai, salah satunya dari pabrikan ponsel sendiri. Apa sebabnya?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kelangkaan Chipset
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip dari laman bisnis.com, Pengamat gawai dari komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengatakan kelangkaan chipset menjadi salah satu rintangan.
Bahkan, Lucky menambahkan jika kemungkinan smartphone dengan jaringan 4G akan bertahan lebih lama adalah karena masalah kelangkaan di chipset tersebut. Alhasil tak sedikit vendor menggunakan chipset lama yang belum support 5G.
"Ketika kelangkaan chipset ini sudah bisa teratasi, maka keberadaan smartphone 5G akan segera lebih banyak dibanding 4G. Berbeda dengan saat negara kita berganti dari 3G ke 4G, penetrasi dari 4G ke 5G ini 5 kali lebih cepat," tutur Lucky.
Ketersediaan Jaringan
Meskipun jaringan 5G dikenal menyediakan kelebihan berupa lebih cepat dari generasi nirkabel sebelumnya, namun bukan berarti 5G akan menggantikan jaringan 4G secara keseluruhan.
Menurut Lucky, jaringan 4G itu akan menjadi backup untuk jaringan 5G di daerah yang terbilang rural atau pedesaan. "Di tempat jaringan atau sinyal 5G tidak didapat, maka perangkat akan berpindah ke 4G. Jadi umur jaringan 4G masih akan lama," kata Lucky.
Menurutnya, idealnya jaringan 5G itu di kota besar akan sangat cepat dengan teknologi mmWave, kemudian di pinggiran kota dengan Sub-6, dan di area luar kota dengan low band 5G. Hal ini, sambung dia, sesuai dengan kemampuan jangkauan yang bisa dicapai sesuai frekuensinya.
Makin tinggi frekuensi makin cepat, tetapi jangkauan jaringan makin pendek. "Nah di luar area tersebut jaringan 4G akan menjadi backup dari 5G," ucapnya. Lebih lanjut, Lucky menyebut saat ini ada dua tipe pembeli smartphone 5G. Pertama, mereka tinggal di area yang sudah tercakup 5G. Kedua, mereka yang menggunakan smartphone dalam waktu lama sebelum berganti sehingga ketika nanti mereka menerima jaringan 5G, ponselnya sudah siap.
Mengenai Preferensi Smartphone
Di sisi lain, dirinya menambahkan bahwa jaringan 4G di Indonesia juga masih berkembang. Sebab, pemerintah sampai akhir tahun ini terus meminta operator untuk mematikan jaringan 3G, dan menggantikan seluruh jaringan yang asalnya tercakup 3G menjadi 4G. "Jadi membeli smartphone 4G sekarang ini juga tidak masalah, karena jaringannya masih akan lama bertahan," tutur Lucky.
Meskipun demikian, dia juga tidak membantah bila tidak lama lagi sebenarnya semua smartphone akan mendukung 5G. Sebab, walaupun jaringannya 5G, perangkat tersebut juga bisa digunakan di jaringan di bawahnya seperti 4G bahkan 2G.
Tentang Jaringan 5G
Dilansir dari techradar.com, 5G adalah generasi berikutnya dari konektivitas data seluler dan jangkauannya berkembang secara signifikan. Jaringan ini membawa serta kecepatan super cepat bersama dengan keandalan superior dan stabilitas koneksi dibandingkan dengan 4G.
Menggabungkan teknologi jaringan mutakhir dan perangkat berspesifikasi tinggi terbaru, 5G menawarkan koneksi yang jauh lebih cepat daripada teknologi seluler sebelumnya. Dengan kecepatan unduh rata-rata sekitar 1 Gbps, 5G ideal digunakan untuk game online, streaming film, atau mengunduh file besar dengan cepat.
Jaringan tersebut diharapkan dapat meningkatkan teknologi Internet of Things alias IoT, menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk membawa sejumlah besar data yang akan memungkinkan dunia yang lebih cerdas dan lebih terhubung. Secara harfiah, info dari banyak sensor dapat memberi tahu operator apa yang terjadi di rumah, kota, atau bahkan kota Anda secara real-time.
Jaringan 5G telah diluncurkan di seluruh dunia dengan penyedia yang menawarkan teknologi konektivitas seperti di AS, Inggris, Australia, dan berbagai negara lain di seluruh dunia.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga :
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.