Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Qiscus, perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan teknologi real-time communication (RTC), turut menyemarakkan Asian Games 2018. Mereka memberikan dukungan penuh dalam penerapan teknologi RTC ke dalam berbagai produk untuk menunjang smart city.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Mengusung tema Energi Asia, Asian Games dilaksanakan di dua lokasi, yakni Jakarta dan Palembang, dari 18 Agustus-2 September 2018. Dalam perhelatan ini, atlet-atlet dari 45 negara berkumpul untuk berpartisipasi memeriahkan berbagai pertandingan di empat puluh cabang olahraga. Sejak ditunjuk menjadi tuan rumah, Indonesia telah mempersiapkan diri dengan baik untuk memfasilitasi pesta olahraga ini, salah satunya dalam hal pengimplementasian berbagai teknologi untuk mendukung kelancaran Asian Games 2018, khususnya pada bagian pengamanan dan monitoring acara.
Selama Asian Games 2018, setidaknya ada beberapa pihak yang terlibat sebagai pasukan keamanan, baik itu dari TNI juga Kepolisian. Ribuan kamera CCTV keamanan juga dipasang di berbagai lokasi untuk memantau keamanan venue. Meski begitu, keberadaan pasukan yang berjumlah puluhan ribu serta luasnya area yang mencakup berbagai titik di Jakarta dan Palembang bisa dibilang menimbulkan satu permasalahan baru, yakni kompleksnya proses koordinasi dan komunikasi antarpetugas di lapangan maupun petugas di command center.
"Hal itulah yang melatarbelakangi Qiscus untuk hadir dan memberikan dukungannya dalam hal teknologi komunikasi real-time dalam gelaran Asian Games 2018," kata Delta Purna Widyangga, CEO sekaligus Co-Founder dari Qiscus, seperti dikutip dari keterangan tertulis, Kamis, 22 Agustus 2018.
Singkatnya, kata Delta, teknologi RTC adalah semua bentuk teknologi telekomunikasi yang memungkinkan orang dapat bertukar informasi dan berkomunikasi secara real-time. RTC memungkinkan orang untuk berinteraksi secara langsung seperti halnya ketika individu bertatap muka. Penerapan teknologi RTC ini tentunya sangat universal seperti halnya kebutuhan untuk berkomunikasi itu sendiri.
Didukung oleh teknologi berupa chat, video call, hingga video streaming, Delta menjelaskan, bahwa Qiscus menghadirkan sebuah perwujudan inovasi yang memungkinkan berbagai data dan informasi tersentral ke dalam satu dashboard. Memanfaatkan teknologi live streaming, operator dapat memantau setiap aktivitas di lapangan dengan lebih efektif dan efisien. Teknologi RTC membantu berbagai pihak dalam sistem keamanan yang kompleks untuk saling berkomunikasi dan berkoordinasi dengan memanfaatkan teknologi komunikasi.
Mengkombinasikan berbagai keahlian yang dimiliki oleh Qiscus dan para mitranya, kini teknologi RTC telah digunakan oleh berbagai instansi maupun organisasi, salah satunya pada perhelatan Asian Games 2018. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat membantu terpusatnya arus informasi dan koordinasi yang dalam hal ini melibatkan berbagai institusi keamanan dan organisator dalam skala besar.
"Kami optimistis, melalui teknologi RTC, petugas lapangan dan command-center dapat saling berkomunikasi secara real-time untuk memaksimalkan proses pengamanan selama berlangsungnya acara," ujar Delta.
Menurut Delta, implementasi teknologi RTC saat ini memang sangat diperlukan di berbagai industri. Tak terkecuali dalam konsep smart city yang digadang-gadang menjadi salah satu tolok ukur kemajuan suatu wilayah atau kota. Delta berharap teknologi yang dikembangkan timnya dapat membantu merampingkan koordinasi dan komunikasi antara tim yang tersebar.
Tentu ke depannya, Delta berharap teknologi Qiscus dalam digunakan dalam berbagai sektor. Sebut saja dalam koordinasi mitigasi bencana, koordinasi bantuan, dan masih banyak lagi.
Simak kabar terbaru dari Qiscus dan Asian Games 2018 hanya di Tempo.co.