Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Digital

Rencana Kuasai NVIDIA, Berapa Target Untung Intel?

Reputasi Intel sebagai produsen chip sudah moncer. Baru-baru ini muncul kabar bahwa mereka berencana membeli NVIDIA, kompetitornya di chip grafis.

7 September 2022 | 10.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Selama beberapa tahun, Intel dikenal sebagai salah satu produsen semiconductor chip terbesar di dunia. Perusahaan dengan kepanjangan Integrated Electronics tersebut bersama dengan AMD telah menjadi pioneer dalam produksi chip global.

Belakangan muncul kabar bahwa Intel merencanakan untuk mengakuisisi Nvidia, produsen prosesor alias chip GPU singkatan Graphics Processing Unit dari Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sejarah Intel 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dilansir dari blog Universitas Negeri Semarang yang berjudul “Sejarah dan Perkembangan Processor Intel”, perjalanan panjang Intel dimulai sejak tahun 1969. Intel mengumumkan produk pertamanya, RAM statis 1101, metal oxide semiconductor (MOS) pertama di dunia. Peristiwa ini menjadi sinyal pada berakhirnya era memori magnetis. 

Perkembangan selanjutnya terjadi pada 1971, kala itu Intel memunculkan miniprocessor pertamanya. Menggunakan mesin kalkulator busicom, microprocessor tersebut dinamai dengan microprocessor 4004. Penemuan ini sekaligus menjadi jalan untuk memasukkan kecerdasan buatan ke dalam benda mati. 

Di tahun selanjutnya pada 1972, Intel meluncurkan microprocessor 8008 yang berkekuatan 2 kali lipat dari pendahulunya, yaitu 4004. Berlanjut di tahun 1974, 8080 Microprocessor Menjadi otak dari sebuah komputer yang bernama Altair, saat itu penjualan perusahaan ini menyentuh sekitar sepuluh ribu dalam 1 bulan. 

Persaingan Intel Vs Nvidia 

Peta persaingan Intel melawan Nvidia sejatinya sudah nampak sejak lama, yang terbaru terjadi pada awal tahun 2022 ini. Hal itu sebagaimana dikutip dari laman Reuters.com yang tayang pada 4 januari 2022 silam. 

Kala itu, Intel Corp. yang notabene merupakan kompetitor dari Nvidia mengatakan bahwa mereka telah mulai mengirimkan chip grafis baru yang ditujukan untuk para gamer PC, segmen yang berkembang yang telah lama menghindari pembuat chip dan didominasi oleh Nvidia Corp.

Chip grafis Arc Intel membantu video...

 

Chip grafis Arc Intel membantu video game dan konten lainnya terlihat lebih realistis. Kepada Consumer Electronics Show pada Selasa 4 Januari 2022, Intel mengungkapkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan dengan pembuat PC untuk menawarkan chip dalam 50 model yang berbeda. Di antara pembuat PC yang menawarkan chip tersebut adalah Dell Technologies, Lenovo Group Ltd dan Samsung Electronics Co Ltd. 

Padahal sebelum hari Selasa tersebut, Nvidia mengatakan bahwa chip grafis terbaru untuk para gamer telah diadopsi dalam 160 model dari pembuat PC.

 

Rencana baru Intel

Dikutip dari lamanThe Times of India pada 2 september 2022 lalu, dalam sebuah kesempatan wawancara bersama PCMag, TOm Petersen dan Ryan Shrout dari Tim pemasaran Intel Corp. menuturkan bahwa Intel akan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk menetapkan harga yang cukup kompetitif guna menggoda para gamer PC.

 

Petersen juga mengungkapkan bahwa pihak Intel akan mempercepat ritme permainannya, tergantung pada permainan kompetitornya. “Kami akan sedikit lebih cepat tetapi tergantung pada permainan dan pengaturan Anda. Itu adalah pukulan perdagangan, dan itulah A750” ungkapnya.

 

Sebagaimana diketahui, selama setahun terakhir Intel telah terjun ke wilayah Nvidia dan AMD dengan beberapa GPU khusus  yang akan segera hadir seperti Arc A750 dan Arc A770. Dengan dua GPU baru tersebut, Intel berencana untuk bertarung langsung dengan Nvidia dan AMD. Namun fokus utama Intel terletak pada Nvidia RTX 3060.

 

Bila ditaksir, Chip tersebut merupakan upaya perdana Intel dalam beberapa tahun di pasar dan akan mengambil alih Nvidia. Nvidia diketahui memiliki penjualan chip grafis sebesar $9,8 miliar pada tahun fiskal terbarunya, dengan peningkatan sebesar 29%.

 

“Grafis adalah teknologi penting bagi klien, teknologi penting bagi pusat data. Dan kami ingin mulai bersaing di area utama arus utama di mana pesaing kami menghasilkan banyak uang” ungkap Petersen lebih lanjut. 

DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : 

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus