Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Jerman dan Filipina Berkomitmen Capai Kesepakatan Pertahanan Akhir Tahun

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Jerman dan Filipina Berkomitmen Capai Kesepakatan Pertahanan Akhir Tahun
Iklan

Jerman dan Filipina pada hari Minggu (04/07) menyatakan bahwa mereka berencana untuk menandatangani perjanjian pertahanan akhir tahun ini guna memperluas kerja sama antara angkatan bersenjata mereka.

Selama pembicaraan di Manila, Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius dan mitra kerjanya dari Filipina Gilberto Teodoro berkomitmen untuk bekerja sama lebih erat dalam pelatihan militer dan pengadaan senjata.

Baca juga:

Kemitraan ini berlangsung seiring gelagat Cina memamerkan kekuatan militernya di wilayah sengketa Laut Cina Selatan. Pistorius menekankan bahwa kerja sama tersebut tidak ditujukan pada negara tertentu.

"Sebaliknya, kami berfokus pada pemeliharaan ketertiban berdasarkan aturan, mengamankan kebebasan navigasi, dan melindungi rute perdagangan," kata Pistorius.

Jerman dapat mainkan peran kunci dalam modernisasi militer

Filipina telah berkomitmen untuk menggelontorkan dana sebesar 35 miliar dolar AS dekade mendatang untuk memodernisasi militernya guna meningkatkan kemampuan pertahanan eksternal di tengah meningkatnya ketegangan dengan Beijing.

Baca juga:

Manila telah menandatangani kesepakatan kerja sama pertahanan dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat, Jepang, India, dan Swedia.

Teodoro mengatakan Filipina akan "berupaya melibatkan Jerman sebagai pemasok potensial untuk kemampuan [pelatihan dan persenjataan] ini."

"Ini ada di bidang komando dan kendali, pengamanan akses udara, wilayah maritim, wilayah udara, dan peralatan berteknologi tinggi," katanya dalam konferensi pers bersama.

Pistorius mengatakan kesepakatan itu dapat ditandatangani paling cepat pada bulan Oktober.

Peringatan baru ditujukan kepada Beijing

Pistorius dan Teodoro mengatakan mereka "sangat menentang segala upaya sepihak untuk mengajukan klaim yang luas, khususnya melalui kekerasan atau paksaan."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Teodoro mengatakan Filipina tidak memprovokasi Beijing dan tidak mencari perang, tetapi mengatakan ketegangan itu hanya karena "upaya ilegal dan sepihak Cina untuk menguasai sebagian besar, jika tidak seluruh, Laut Cina Selatan".

Manila telah berselisih pendapat dalam beberapa bulan terakhir dengan Beijing atas perairan yang disengketakan di Indo-Pasifik. Baru-baru ini, Filipina menuduh militer Cina sengaja menabrak kapal angkatan laut Manila, yang mengakibatkan seorang pelaut Filipina terluka parah.

Tiongkok mengklaim kedaulatan atas sebagian besar Laut Cina Selatan, termasuk wilayah yang diklaim sebagai zona ekonomi eksklusif oleh Vietnam, Filipina, Malaysia, Brunei, dan Indonesia.

Pada tahun 2016, Pengadilan Arbitrase Tetap di Den Haag mengatakan klaim Beijing tidak memiliki dasar hukum. Tiongkok menolak keputusan itu.

Laut Cina Selatan penting bagi perdagangan global

Laut Cina Selatan merupakan jalur perdagangan vital dengan lebih dari tiga triliun dolar AS barang dan komoditas yang diangkut kapal melewatinya setiap tahun, sekitar 60% dari perdagangan maritim global.

Jerman pada hari Jumat bergabung dengan Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dipimpin AS di Korea Selatan, menjadi negara ke-18 dalam kelompok yang membantu mengawasi perbatasan yang dijaga ketat dengan Korea Utara.

Komando PBB telah berkomitmen untuk membela Korea Selatan jika terjadi perang.

Kunjungan hari Minggu kemarin ke Manila adalah yang pertama oleh menteri pertahanan Jerman, menandai 70 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

ap/hp (dpa, rtr)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada