Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Ekonomi Cina Catat Angka Pertumbuhan Terendah Sejak 1990

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Ekonomi Cina Catat Angka Pertumbuhan Terendah Sejak 1990
Iklan

Sebagaimana diperkirakan sebelumnya, perekonomian Cina melemah dan hanya mencatat pertumbuhan 6,1 persen pada tahun 2019, menurut data yang dirilis oleh Biro Statistik Nasional hari Jumat (17/1). Inilah angka pertumbuhan terlemah sejak tahun 1990.

Pemerintah Cina memang sebelumnya sudah memprediksikan bahwa angka ekonomi hanya akan mencapai kisaran 6,0 sampai 6,5 persen, lebih rendah dibanding angka tahun 2018 yaitu 6,6 persen.

Baca Juga:

Pemerintah Cina dalam sebuah pernyataan mengatakan, ekonomi saat ini menghadapi "tekanan ke bawah" dan "sumber ketidakstabilan dan titik risiko" di luar negeri yang makin meningkat.

Para eksportir di Cina memang terpukul oleh perang tarif yang dilancarkan Presiden AS Donald Trump, yang mulai menerapkan tarif impor tambahan terhadap ratusan produk dari Cina dua tahun lalu. Cina lalu membalas kebijakan itu dengan menerapkan tarif impor terhadap produk-produk AS.

Perang dagang antara dua perekenomian terbesar dunia ini sempat membangkitkan kekhawatiran besar di kalangan ekonomi dan politik, karena bisa menjerumuskan dunia ke dalam krisis global baru.

Perlambatan ekonomi juga bersifat struktural

Baca Juga:

Negosiator AS dan Cina minggu ini menandatangani apa yang disebut "Kesepakatan Perdagangan Fase Satu" menandai pendekatan baru anatara kedua adidaya ekonomi yang sedang bertikai itu. Washington dan Beijing sama-sama berjanji untuk tidak menerapkan tarif impor baru. Beijing juga menyatakan akan membeli barang-barang AS senilai 200 miliar dolar selama dua tahun ke depan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bank Dunia dalam sebuah laporan yang dirlis bulan ini mengatakan, pelemahan ekspor Cina terutama merupakan dampak dari perang dagang. Kekhawatiran ekonomi pada gilirannya menekan angka permintaan domestik.

Tetapi para analis juga mencatat bahwa perlambatan ekonomi Cina juga bersifat struktural, karena negara itu pada saat yang sama menghadapi tantangan demografis, seperti semakin berkurangnya jumlah orang di usia kerja.

Louis Kuijs, kepala ekonomi Asia di Oxford Economics mengatakan kepada kantor berita AFP, perlambatan pertumbuhan ekonomi di Cina adalah bagian dari "situasi normal baru" yang juga sering dihadapi oleh negara-negara lain dengan angka pertumbuhan tinggi.

hp/yf (afp, rtr, ap)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada