Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Umat Kristen di India Gelar Aksi Protes UU Kewarganegaraan

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Umat Kristen di India Gelar Aksi Protes UU Kewarganegaraan
Iklan

Lebih dari 8.000 orang dari komunitas Kristen melakukan protes Undang-undang Kewarganegaraan India yang dinilai diskriminatif terhadap umat muslim. Protes yang digelar di ibu kota negara bagian Bengal Barat, Kolkata, India Timur ini diyakini sebagai titik demonstrasi terbesar yang digelar oleh umat Kristen disana.

Baca juga: India Dilanda Kerusuhan Terkait UU Kewarganegaraan

Baca Juga:

Para demonstran membawa spanduk yang menyerukan agar UU Kewarganegaraan dan peraturan ‘daftar warga negara‘ untuk dicabut. Mereka berjalan sejauh beberapa kilometer dari gereja hingga ke lokasi patung pahlawan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi.

Salah satu koordinator protes, Herod Mullick mengatakan UU Kewarganegaraan yang baru itu ‘‘memecah belah‘‘.

"Kami ingin mengekspresikan solidaritas kami kepada orang-orang yang memprotes amandemen undang-undang kewarganegaraan dan daftar warga negara di berbagai bagian India."

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Opini: UU Kewarganegaraan Baru India Bertentangan dengan Konstitusi

Seperti diketahui UU Kewarganegaraan yang baru ini memudahkan kelompok agama minoritas yang dipersekusi di tiga negara tetangga India, yakni Afghanistan, Pakistan dan Bangladesh untuk mendapat kewarganegaraan. Namun hal ini tidak berlaku terhadap muslim.

Bila dilihat dari daftar penduduk nasional yang diperdebatkan, undang-undang itu memicu kekhawatiran sekitar 200 juta Muslim India akan terpinggirkan.

pkp/vlz (AFP)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada