Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Dubes Kontroversial AS di Berlin Diangkat Jadi Kepala Intelijen

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Dubes Kontroversial AS di Berlin Diangkat Jadi Kepala Intelijen
Iklan

Duta Besar AS di Jerman Richard Grenell diangkat menjadi Kepala Intelijen Nasional, menggantikan Joseph Maguire, yang menjadi pelaksana jabatan Kepala Intelijen sejak Agustus 2019.

Presiden AS Donald Trump di Twitter menerangkan keputusannya dan menulis: "Rick telah merepresentasikan negara dengan sangat baik dan saya ingin segera bekerja dengan dia”.

Baca Juga:

Richard Grenell yang dikenal sebagai pendukung setia Donald Trump menjabat sebagai Duta Besar AS di Berlin selama dua tahun belakangan yang langsung menuai kontroversi. Dia sering mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dianggap tidak lumrah di dunia diplomasi internasional.

Dia sering mengeritik pemerintah Jerman yang menurutnya kurang mendukung kebijakan Presiden Doland Trump.

Richard Grenell antara lain menuduh Jerman bersikap "munafik" dalam upaya mereformasi NATO, karena anggaran militernya tidak mencapai 2% dari PDB sebagaimana ditargetkan NATO dan dituntut oleh AS. Dia juga mengecam Kanselir Jerman Angela Merkel karena kebijakan pengungsi yang terlalu lunak. Selain itu Grenell mengeritik Jerman yang tidak memboikot raksasa telekomunikasi China Huawei untuk membangun jaringan 5G-nya, seperti yang dilakukan oleh AS.

Hanya berstatus "direktur pelaksana"

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Richard Grenell cukup lama aktif dalam bidang kebijakan luar negeri AS. Sebelumnya dia menjadi penasehat bagi beberapa tokoh Partai Republik. Dia kemudian menjadi juru bicara mantan duta besar AS untuk PBB John Bolton di bawah pemerintahan George W. Bush.

Grenell akan menjabat dengann status sebagai direktur pelaksana lembaga intelijen dan karena itu tidak perlu mendapat pengesahan dari Senat AS.

Senator dari Partai Demokrat Mark Warner mengatakan, langkah Trump untuk menjadikan Grenell berstatus sebagai direktur pelaksana, dan bukan direktur permanen, adalah "upaya menghindari otoritas konstitusional Senat untuk memberi saran dan menyetujui posisi-posisi keamanan nasional yang kritis."

Jabatan Direktur Intelijen Nasional dibentuk setelah serangan teror 11 September 2001 di AS untuk mengawasi dan mengkoordinasi 17 badan intelijen sipil dan militer, termasuk dinas rahasia CIA. hp/yp (rtr, ap)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada