Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

NY Times: Rusia Tawarkan Taliban Hadiah untuk Bunuh Tentara AS

Reporter

Editor

dw

image-gnews
NY Times: Rusia Tawarkan Taliban Hadiah untuk Bunuh Tentara AS
Iklan

Menurut hasil penyelidikan intelijen, Rusia menawarkan uang kepada sejumlah militan yang terkait Taliban, untuk membunuh tentara AS di Afghanistan. Upaya itu dilancarkan Rusia saat AS dan Taliban mengadakan pembicaraan untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung bertahun-tahun.

Kesimpulan intelijen itu pertama kali dilaporan media AS, The New York Times. Setelah itu beberapa pejabat intelijen AS, yang tidak bersedia mengungkap nama, menyatakan kebenaran laporan kepada kantor berita The Associated Press (AP).

Trump nyatakan tidak dapat informasi

Baca Juga:

Sejauh ini belum jelas, apakah Presiden Donald Trump mengetahui aksi yang dilancarkan Rusia. Para pejabat intelijen AS mengatakan kepada AP, awal tahun ini Trump sudah diberitahukan. Hal itu juga diungkap kepada The New York Times. Dua pejabat intelijen menyatakan yakin, sedikitnya seorang tentara AS tewas akibat aksi Rusia tersebut.

Trump menyangkal mendapat informasi. Lewat cuitan di jejaring sosial Twitter, Trump menyatakan, baik dirinya maupun Wakil Presiden Mike Pence tidak mendapat informasi mengenainya. Dalam cuitan hari Minggu (28/06) Trump menyatakan, ia hanya diberitahu bahwa pejabat intelijen tidak memberikan informasi kepadanya, karena mereka menganggap itu informasi yang tidak bisa dipercaya.

Badan Keamanan Gedung Putih tidak menegaskan adanya informasi tersebut. Namun badan itu mengungkap bahwa AS setiap hari mendapat ribuan laporan intelijen, dan masih harus diteliti sebaik mungkin.

Baca Juga:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sejumlah politisi sudah menuntut kejelasan mengenai laporan tersebut. Joe Biden dari Partai Demokrat menyatakan, sangat mengejutkan jika Trump terbukti mengetahui soal tawaran Rusia tersebut, dan tidak mengambil tindakan apapun selama berbulan-bulan sehingga membahayakan nyawa tentara AS.

Rusia: "Omong kosong”

Rusia menyebut laporan tersebut "omong kosong”. Sementara seorang juru bicara Taliban mengatakan, pihaknya "menolak tudingan itu sepenuhnya”. Mereka juga mengatakan, tidak "berutang budi kepada badan intelijen dari negara manapun.''

Keterlibatan Rusia di Afghanistan bukan hal baru lagi bagi pejabat intelijen dan komando militer di negara itu. Tetapi sejumlah pejabat mengungkap, Rusia semakin agresif dalam upaya mereka untuk mengontrak anggota Taliban serta Haqqani, sebuah kelompok militan yang terkait Taliban dan dinilai sebagai organisasi teroris. Rusia juga sudah pernah dikatakan mengadakan pertemuan dengan pimpinan Taliban di Doha, Qatar, dan di Afghanistan. Tetapi tidak jelas, apakah pertemuan itu untuk mendiskusikan pembayaran untuk melakukan pembunuhan.

ml/vlz (AP, The New York Times)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada