Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Armin, Annalena, Olaf: Para Kandidat Pengganti Angela Merkel di Mata Pemilih Muda

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Armin, Annalena, Olaf: Para Kandidat Pengganti Angela Merkel di Mata Pemilih Muda
Iklan

Armin Laschet akhirnya ditetapkan sebagai kandidat utama CDU/CSU, setelah pertarungan sengit dengan Ketua Umum partai CSU yang ambisius, Markus Söder. Anggota CDU Christian Weiler, 25 tahun, mengatakan ada "beban berat yang seperti terangkat" dari dadanya. "Akhirnya ada kejelasan," tambahnya.

Sebelumnya, organisasi pemuda CDU "Junge Union" dengan sekitar 100.000 anggota justru merekomendasikan Ketua CSU Markus Söder, yang dalam jajak pendapat memang jauh lebih populer. Tetapi jajaran pimpinan CDU akhirnya menetapkan Laschet sebagai kandidat utama partai konsevatif dalam pemilu yang akan digelar September mendatang.

Baca Juga:

Bagi Christian Weiler, itulah pilihan yang logis. "Armin Laschet telah membuktikan dalam pemilihan negara bagian Nordrhein-Westfalen (NRW) tahun 2017, bahwa dia bisa menang dan dapat mengubah situasi, sekalipun saat itu juga tertinggal jauh dalam jajak pendapat", jelasnya. NRW adalah negara bagian dengan populasi terbanyak di Jerman.

Christian Weiler yakin bahwa Armin Laschet akhirnya akan menggantikan Angela Merkel sebagai kanselir ke-9 Republik Federal Jerman. Tapi bagaimana jika CDU/CSU tidak muncul sebagai pemenang suara mayoritas dalam pemilu 26 September mendatang? Christoph mengatakan, dia juga bisa menerima koalisi Partai-Hijau dan CDU, sekalipun nanti kandidat Partai Hijau yang menjadi kanselir.

Peluang besar Partai Hijau: Annalena menggantikan Angela?

Mara Richarz, 20 tahun, anggota Partai Hijau tentu akan setuju dengan koalisi Partai Hijau-CDU/CSU. Yang penting bagi dia, partainya yang memenangkan pemilu dan berhak menentukan siapa yang akan menjadi kanselir. Mara sejak dua tahun menjadi anggota organisasi muda Partai Hijau, yang beranggotakan 15 ribu orang. Dia terjun ke politik karena isu perlindungan lingkungan dan krisis iklim.

Baca Juga:

"Dengan Annalena Baerbock, kami menatap ke masa depan. Partai Hijau benar-benar ingin melakukan lompatan perubahan. Itulah yang secara fundamental berbeda dari partai CDU/CSU: mereka selalu mengejar ketinggalan dan melihat ke belakang," katanya.

Mara mengatakan, perselisihan "dua saudara" dikubu konservatif CDU/CSU telah merusak sendiri citra mereka. "Itu seperti pernyataan buruk bagi orang luar, bahwa dalam situasi saat ini, di tengah gelombang ketiga pandemi corona, agenda konservatif didominasi perebutan kekuasaan dan politisasi".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia sendiri optimis, tren "gelombang Hijau" akan terus berlanjut dan Annalena Baerbock akan mampu mencapai jabatan kanselir. "Perlindungan iklim dan kebijakan lingkungan telah diakui sebagai masalah penting oleh sebagian besar warga Jerman, dan Partai Hijau adalah pihak yang paling dapat dipercaya untuk agenda ini", pungkas Mara.

Olaf Scholz - sang kuda hitam?

"Tapi bisa saja situasi keseluruhan berkembang lain dalam enam bulan mendatang", kata Carla Diez, 24 tahun. Dia sudah menjadi juru kampanye untuk SPD semasa duduk di bangku sekolah. Sejak dua tahun dia menjadi anggota anggota organisasi pemuda Sosialdemokrat "Jungsozialisten", yang lebih dikenal dengan kependekannya "Juso".

Kandidat utama SPD, Olaf Scholz, yang saat ini menjabat Menteri Keuangan sekaligus Wakil Kanselir, akan mewujudkan stabilitas dan peluang baru bagi generasi muda, kata Carla Diez. "Olaf Scholz berbeda, di satu pihak, karena pengalamannya yang luar biasa dalam pemerintahan dan di lain pihak, sebagai menteri keuangan selama pandemi corona, dia menunjukkan seberapa cepat dia dapat meluncurkan program-program ekonomi yang secara nyata memperbaiki situasi warga," tegasnya penuh semangat.

Tapi Carla Diez juga mengakui, bahwa sejauh ini SPD berada di peringkat buntut dalam jajak pendapat, dengan prognosa berkisar di 15%, jauh di bawah Partai Hijau (22 %) dan CDU/CSU (27%). "Sayangnya, partai saya belum berhasil menjelaskan hasil kerja pemerintahan yang baik secara gamblang untuk menginspirasi pemilih," pungkasnya.

(hp/as)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada