Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Uni Eropa Batalkan Misi Observasi Pemilu ke Ethiopia

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Uni Eropa Batalkan Misi Observasi Pemilu ke Ethiopia
Iklan

Pada Senin (03/05), Uni Eropa membatalkan misi pemantauan pemilihan umum Ethiopia, kata Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell dalam sebuah pernyataan.

Borrell mengatakan pihak berwenang Ethiopia tidak akan menyetujui parameter utama dari misi pemantauan pemilu. "Karena syarat tidak terpenuhi, maka pengerahan misi harus dibatalkan," tegasnya.

Baca Juga:

"Integritas misi pemantau pemilu adalah landasan dukungan Uni Eropa untuk demokrasi," kata Borrell.

"Mengecewakan bahwa Uni Eropa belum menerima jaminan yang diperlukan untuk mendukung rakyat Ethiopia dalam mewujudkan demokrasi," tambahnya. Pernyataan itu juga mengungkapkan bahwa Uni Eropa telah memberikan lebih dari € 20 juta (Rp 347,2 miliar) kepada Dewan Pemilihan Nasional Ethiopia (NEBE) untuk mempersiapkan pemilihan umum pada Juni mendatang.

Krisis politik Ethiopia

Pemilu Ethiopia sedianya digelar pada Agustus 2020, tetapi ditunda karena pandemi COVID-19 dan dijadwalkan ulang pada 5 Juni 2021.

Baca Juga:

Partai Kemakmuran Perdana Menteri Abiy Ahmed akan menghadapi partai-partai etnis di berbagai wilayah di Ethiopia.

Partai Kemakmuran yang berawal dari Front Demokrasi Revolusioner Rakyat Ethiopia (EPRDF), memerintah negara itu selama 28 tahun dari 1991 hingga 2019. Salah satu kontroversi politik dalam beberapa bulan terakhir melibatkan negara bagian Oromia. Beberapa pemimpin oposisi dari etnis minoritas Oromo pada tahun lalu dipenjara, setelah penyanyi populer Oromo Hachalu Hundessa terbunuh di ibukota Ethiopia, Addis Ababa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pembunuhan Hundessa memicu aksi protes besar-besaran di wilayah Oromo hingga membuat pemerintah Ethiopia mematikan akses internet untuk meredam demonstrasi dan menindak oposisi anti-Ahmed di tengah kerusuhan.

Situasi politik terkini di Ethiopia

Pemilihan umum di Ethiopia berlangsung di tengah krisis politik dan kemanusiaan di wilayah Tigray.

Pada November 2020, kelompok paramiliter etnis nasionalis bernama Tigray People's Liberation Front (TPLF) menyerang beberapa pangkalan militer Ethiopia di wilayah Tigray. TPLF mengklaim aturan Abiy Ahmed tidak sah, karena pemilihan ditunda.

Ahmed mencirikan serangan oleh TPLF sebagai "tindakan pengkhianatan" dan telah memerintahkan serangan militer terhadap kelompok tersebut. Akibatnya, pemerintah Ethiopia dituduh melakukan pembersihan etnis di Tigray.

TPLF juga dituduh melakukan kejahatan perang dalam operasinya melawan pemerintah. Eritrea, yang mendukung Ahmed dalam konflik tersebut, juga telah mengirim pasukan ke Tigray. (ha/hp)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada