Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Yerusalem: Bentrokan Terjadi di Masjid Al-Aqsa

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Yerusalem: Bentrokan Terjadi di Masjid Al-Aqsa
Iklan

Lebih dari 200 orang terluka akibat bentrokan yang terjadi antara warga Palestina dengan polisi Israel di kompleks masjid Al-Aqsa Yerusalem, ungkap layanan darurat Palestina, Sabtu pagi (08/05).

Petugas medis Palestina dan kepolisian Israel mengonfirmasi bahwa setidaknya 88 orang dirawat di rumah sakit. Sebagian besar korban dilaporkan terluka akibat terkena peluru karet dan pecahan granat kejut. Menurut polisi Israel, 17 aparat mereka termasuk di antara yang terluka.

Baca Juga:

Al-Aqsa adalah situs tersuci ketiga bagi umat Islam, dan juga merupakan situs suci utama bagi umat Yahudi yang menamainya sebagai Temple Mount.

Bagaimana bentrokan bisa terjadi di Al-Aqsa?

Ketegangan merebak ketika polisi Israel mengerahkan pasukannya di kompleks Al-aqsa ketika umat muslim Palestina sedang melakukan salat Isya di masjid tersebut. Rekaman video memperlihatkan jemaah melempar kursi, sepatu dan batu ke arah polisi, yang kemudian menanggapinya dengan melepaskan tembakan, demikian laporan Associated Press.

Polisi Israel kemudian memblokir gerbang yang mengarah ke Temple Mount dan Gerbang Damaskus yang terletak di dalam Kota Tua Yerusalem.

Baca Juga:

Pada saat yang sama, warga Palestina dan aktivis kembali turun ke jalan di distrik Sheikh Jarrah. Mereka kembali memprotes rencana penggusuran paksa rumah keluarga Palestina di bagian timur Yerusalem, yang telah diduduki Israel dalam Perang Enam Hari pada tahun 1967 dan dianeksasi pada tahun 1980. Aneksasi tersebut tidak diakui secara internasional.

Ketegangan di Syekh Jarrah dalam beberapa pekan terakhir telah memicu terjadinya konfrontasi di tempat lain. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyalahkan Israel atas eskalasi tersebut dan menyebutkan bahwa kelanjutan pendudukan Israel hanya akan mengakibatkan peningkatan ketegangan yang berbahaya.

Amerika Serikat kecam penggusuran

Washington mengungkapkan "keprihatinan yang mendalam" tentang kisruh yang terjadi di Yerusalem. Kementerian Luar Negeri menyerukan "de-eskalasi" di Yerusalem dan memperingatkan agar tidak melakukan ancaman penggusuran. "Kami sangat prihatin dengan ketegangan yang meningkat di Yerusalem," kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Jalina Porter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sangat penting untuk menghindari langkah-langkah yang memperburuk ketegangan atau membawa kita semakin jauh dari perdamaian," kata Porter dalam sebuah pernyataan. "Ini termasuk penggusuran di Yerusalem Timur, aktivitas pemukiman, pembongkaran rumah, dan aksi terorisme."

PBB memperingatkan kemungkinan 'kejahatan perang'

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel pada hari Jumat (07/05) untuk membatalkan penggusuran paksa di Yerusalem Timur. PBB memperingatkan bahwa tindakan Israel tersebut dapat dianggap sebagai "kejahatan perang," demikian pernyataan seorang juru bicara seperti dikutip dari kantor berita AFP.

"Kami ingin menekankan bahwa Yerusalem Timur tetap menjadi bagian dari wilayah Palestina yang diduduki, di mana hukum humaniter internasional berlaku," kata juru bicara kantor hak asasi PBB Rupert Colville di Jenewa.

Jerman, Inggris, Prancis, Spanyol, dan Italia turut mengecam rencana Israel dan mendesak dihentikannya pembangunan pemukiman ilegal di wilayah Palestina yang diduduki.

Status Yerusalem adalah salah satu isu sentral dalam konflik Timur Tengah. Israel mengklaim Yerusalem sebagai "ibu kota abadi dan tak terpisahkan", sementara Palestina bertahan atas klaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka.

ts/yp (AFP, AP, dpa, Reuters)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada