Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

PBB: 15 Negara Penghasil Bahan Bakar Fosil Bisa Gagalkan Target Perlindungan Iklim

Reporter

Editor

dw

image-gnews
PBB: 15 Negara Penghasil Bahan Bakar Fosil Bisa Gagalkan Target Perlindungan Iklim
Iklan

Laporan tahunan Program Lingkungan PBB, UNEP itu menganalisis 15 negara produsen bahan bakar fosil utama, termasuk Jerman dan Indonesia. Laporan itu mengukur perbedaan antara produksi bahan bakar fosil yang direncanakan pemerintah dan tingkat produksi yang konsisten dengan tuntutan pembatasan pemanasan bumi yang ditetapkan di Paris tahun 2015.

Dalam KTT Iklim Paris itu, negara-negara peserta telah berkomitmen untuk mencapai tujuan jangka panjang membatasi kenaikan suhu rata-rata di bawah 2 derajat Celcius di atas tingkat pra-industri, dan akan berusaha membatasi kenaikan suhu di bawah 1,5 derajat Celcius.

Baca Juga:

Namun menurut laporan terbaru UNEP yang dirilis hari Rabu (20/10), lima belas negara pengguna bahan bakar fosil terbanyak, sampai tahun 2030 akan memproduksi 110 persen lebih banyak bahan bakar fosil dibanding tingkat produksi sekarang. Tingkat produksi itu berarti 45 persen lebih banyak daripada yang diperlukan untuk membatasi pemanasan bumi sampai 2 derajat Celcius.

15 negara bermasalah, termasuk Indonesia

Negara-negara yang dianalisis dalam laporan tersebut adalah Australia, Brasil, Kanada, China, Jerman, India,Indonesia, Meksiko, Norwegia, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Inggris, dan Amerika Serikat.

Perwakilan dari hampir 200 negara akan bertemu di Glasgow, Skotlandia, dari 31 Oktober hingga 12 November dalam KTT Iklim COP26, untuk membicarakan masa depan Perjanjian Iklim Paris dari 2015.

Baca Juga:

Terlepas dari upaya untuk memperkuat target iklim, sebagian besar produsen minyak dan gas utama berencana untuk meningkatkan produksi mereka, sementara beberapa produsen batu bara utama berencana untuk melanjutkan atau bahkan meningkatkan produksinya, kata laporan UNEP. Produksi bahan bakar fosil diperkirakan akan terus meningkat sampai 2040.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut UNEP, sampai 2030 mendatang 15 negara yang dianalisa akan menghasilkan sekitar 240% lebih banyak batu bara, 57% lebih banyak minyak bumi, dan 71% lebih banyak gas daripada yang dibutuhkan untuk meredam laju pemanasan global di bawah 1,5C.

Produksi gas meningkat paling tinggi

Dari ketiga jenis bahan bakar fosil tersebut, produksi gas diproyeksikan akan meningkat paling tinggi antara tahun 2020 dan 2040, berdasarkan rencana pemerintah ke-15 negara.

"(Hasil) Penelitiannya jelas: produksi batu bara, minyak dan gas global harus mulai menurun segera dan dengan tajam, agar konsisten dengan pembatasan pemanasan jangka panjang hingga 1,5 derajat Celcius," kata Ploy Achakulwisut, penulis utama laporan tersebut.

Laporan produksi bahan bakar fosil dan target perlindungan iklim ini dibuat oleh UNEP dan lembaga penelitian Stockholm Environment Institute Institut Lingkungan Stockholm, International Institute for Sustainable Development, serta dua lembaga tangki pemikir E3G and ODI.

hp/as (rtr)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada