Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

PBB Sebut Perubahan Iklim Ancam Lebih dari 100 Juta Orang di Afrika

Reporter

Editor

dw

image-gnews
PBB Sebut Perubahan Iklim Ancam Lebih dari 100 Juta Orang di Afrika
Iklan

Sebuah laporan terbaru dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Selasa (19/10) menyoroti "kerentanan tidak proporsional” Afrika dari ketidakamanan pangan, kemiskinan dan perpindahan penduduk akibat dampak dari perubahan iklim.

Peringatan PBB itu muncul menjelang Konferensi COP26 di Glasgow, dan menyebutkan kondisi ekstrem dapat memaksa orang untuk bermigrasi keluar dari benua Afrika.

Baca Juga:

Sebelumnya, diperkirakan hingga 1,2 juta orang mengungsi karena badai dan banjir pada tahun 2020. Jumlahnya hampir 2 setengah kali dari jumlah orang yang meninggalkan rumahnya karena konflik di tahun yang sama.

Apa hasil laporannya?

"Pada tahun 2030, diperkirakan lebih dari 118 juta orang sangat miskin akan terdampak kekeringan, banjir dan panas ekstrem di Afrika, jika tidak dilakukan tindakan lebih lanjut,” sebut Josefa Leonel Correia Sacko, Komisioner ekonomi pedesaan dan agrikultur Komisi Uni Afrika.

Dalam laporan yang merupakan kerja sama dengan Organisasi Meteorologi Dunia, kategori orang yang sangat miskin adalah mereka yang berpendapatan kurang dari Rp 26 ribu per harinya.

Baca Juga:

"Di kawasan Afrika Sub-Sahara, perubahan iklim dapat mengakibatkan penurunan produk domestik bruto hingga lebih dari 3% sampai tahun 2050,” sebut Sacko dalam bagian awal laporan tersebut.

Afrika menyumbang kurang dari 4% emisi gas rumah kaca, namun diprediksi akan terdampak parah karena perubahan iklim. Lahan pertaniannya sudah rentan akan kekeringan, beberapanya di kota besar sepanjang garis pantai dan banyak dari penduduknya yang hidup dalam kemiskinan.

Gletser Afrika diprediksi akan mencair

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekjen Organisasi Meteorologi Dunia Petteri Taalas mengatakan, Afrika mengalami kenaikan suhu terus-menerus dari tahun lalu. "Ini mempercepat kenaikan permukaan laut, serta kejadian cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor dan kekeringan yang merupakan indikator perubahan iklim", paparnya.

Dalam laporan itu juga diperkirakan, pada tingkatan pemanasan global saat ini, Afrika akan kehilangan sepenuhnya ketiga lapisan gletser pada tahun 2040an.

"Penyusutan yang cepat dari gletser terakhir di Afrika timur, yang diperkirakan akan mencair seluruhnya di masa yang akan datang, merupakan pertanda faktual dari ancaman perubahan yang akan segera terjadi dan tidak dapat diubah pada sistem Bumi,” tandas Taalas.

Daratan dan perairan di Afrika pada tahun lalu menghangat lebih cepat daripada rata-rata dunia, sebut laporan tersebut. "Jika ini berlanjut, hal itu akan menyebabkan deglaciasi total pada tahun 2040an,” tambahnya.

Khusus Gunung Kenya, diperkirakan akan mengalami deglaciasi satu dekade lebih cepat dar iperhitungan sebelumnya. Sebuah fenomena yang akan membuatnya jadi "salah satu dari seluruh pegunungan pertama yang kehilangan gletser karena perubahan iklim akibat ulah manusia,” jelas laporan tersebut.

mh/as (rtr, afp, ap)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada