Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Logo DW

Petani India Tanami Lahannya dengan Pohon

Reporter

Editor

dw

image-gnews
Petani India Tanami Lahannya dengan Pohon
Iklan

Para perempuan ini sedang menanam bibit tumbuhan lokal di bagian barat Maharashtra. Ini bukan proyek reboisasi. Mereka menanami kawasan pertanian, yang jika tidak ditanami, akan tetap gundul. Ide mengubah kawasan pertanian yang ditelantarkan menjadi hutan, datang dari organisasi Farmers for Forests.

Arti Dhar, salah satu pendirinya mengatakan, “Hutan bukan sekadar tempat penyimpan karbondioksida. Hutan-hutan memberikan serangkaian keuntungan bagi ekosistem." Ia mengatakan juga, mulai dari fungsi sebagai penyerap karbon, hingga menyediakan cadangan air tanah, konservasi tanah, dan habitat bagi keanekaragaman hayati.

Baca Juga:

Pasar dan sistem kita belum memberikan nilai positif berupa uang bagi layanan yang diberikan hutan. Begitu papar Arti Dhar. "Itulah kesalahan pasar yang sedang dikoreksi lewat insentif yang diberikan bagi petani atau pemilik tanah dalam Payment for Ecosystem Services.”

Farmers for Forests merangkul petani kecil seperti Ganesh Dhavale. Tahun 2020 ia menyewakan dua hektar tanah yang tidak ia gunakan kepada organisasi itu. Mereka menanam 8.000 bibit, dan menyiapkan lahan untuk diubah menjadi hutan yang berkembang dan menyerap karbon dioksida.

Insentif bagi petani

Dalam lima tahun ke depan, Farmers for Forest akan memberikan uang sekitar 1.700.000 Rupiah setiap empat bulan kepada Dhavale, yang jadi salah seorang pemilik tanah. Yaitu untuk keuntungan bagi ekosistem, yang akan segera diberikan pohon-pohon yang ditanam.

Baca Juga:

Bengkel sepeda motor ini adalah sumber pendapatan utama Ganesh Dhavale yang berusia 23 tahun. Dhavale berasal dari keluarga petani pemilik tanah di bagian barat Maharashtra. Tapi dari pertanian saja, uang yang diperoleh tidak cukup untuk membiayai keluarganya yang punya empat anak. Jadi dia perlu pendapatan tambahan. 

Ganesh Dhavale sekarang juga punya sebuah bengkel. Ia bercerita, “Banyak orang meninggalkan sektor pertanian. Mereka jadi pekerja di sektor industri, sebagian memulai bisnis sendiri, karena pertanian tidak menguntungkan lagi seperti dulu." Hujan sangat tidak menentu dalam beberapa tahun terakhir ini, tuturnya. "Kalau berlanjut, pertanian di kawasan ini akan hilang sepenuhnya.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Farmers for Forests juga merintis pembayaran insentif kepada pemilik tanah lewat Payment for Ecosystem Service atau PES. Pendekatan ini punya dua tujuan: pertama untuk melindungi hutan-hutan yang sudah ada, dan kedua untuk menanami kembali kawasan yang sudah terdegradasi.

Monitor kesehatan pohon

Dengan menggunakan GPS dan citra dari satelit, sebuah tim memonitor dengan seksama kesehatan tiap pohon setelah ditanam. Proyek itu juga menyokong perempuan, petani dan buruh harian. Hari ini, mereka bekerja di kawasan seluas 3,5 hektar, yang dimiliki Ramdas Shinde. 

Shinde sekarang bekerja sambilan di sebuah pom bensin. Ia berharap, uang dari proyek PES akan bisa membantunya mulai bekerja lagi sebagai petani. Ia yakin, jika mendapat keuntungan dari proyek itu, lebih banyak petani akan ikut juga.

Ramdas Shinde dan Ganesh Dhavale juga berharap, investasi mereka juga akan menguntungkan generasi berikutnya. “Walaupun Farmers for Forests sudah menanam seluruh pohon, hak pemilikan tanah tetap ada pada kami." Demikian dijelaskan Ganesh Dhavale. "Jadi, walaupun ada perjanjian peminjaman tanah selama lima tahun, apapun yang tumbuh di lahan ini, akan jadi milik kami. Jadi semua buah yang dihasilkan pohon juga kayunya adalah milik kami.”

Walaupun proyek baru akan selesai lima tahun lagi, Farmers for Forests ingin menarik lebih banyak donor dalam waktu dekat. Ini akan memungkinkan program reboisasiuntuk terus berlanjut. Dan membantu petani lokal untuk mendapat sokongan dalam menghadapi efek perubahan iklim. (ml/yp)

Iklan

Berita Selanjutnya

1 Januari 1970


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada