Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tahun ini indeks Bursa Efek Indonesia akan sulit mengulang prestasi 2007, yang naik 51,74 persen ke level 2.739,704, terbaik kedua di dunia, setelah Cina. Gelombang krisis finansial di Amerika Serikat yang telah merontokkan raksasa keuangan global ikut menekan Indonesia. Pada 6 dan 8 Oktober lalu, indeks saham nasional terjungkal 20,6 persen—penurunan paling tajam dalam 25 tahun terakhir—menjadi 1.451,669, dan terpaksa diliburkan selama dua hari. Ini juga menjadi sejarah di Indonesia. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Erry Firmansyah menjelaskan hal itu kepada Padjar Iswara, Amandra Mustika Megarani, dan Ari Astri dari Tempo pekan lalu di Jakarta.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo