Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Serangan Beruntun Melemahkan Rupiah

Kurs rupiah berpotensi menyentuh level psikologis baru di angka 16 ribu per dolar AS.

25 Oktober 2023 | 00.00 WIB

Pegawai penukaran mata uang asing di Jakarta, 7 Agustus 2023. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Pegawai penukaran mata uang asing di Jakarta, 7 Agustus 2023. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Pelemahan rupiah disebabkan oleh faktor eksternal ataupun domestik.

  • Selisih imbal hasil antara surat utang pemerintah AS dan Indonesia menyempit.

  • The Fed masih akan menaikkan suku bunga hingga semester I 2024

JAKARTA — Nilai tukar rupiah terus dihantam sentimen negatif dari dalam dan luar negeri sehingga melemah mendekati level psikologis baru, yaitu 16 ribu per dolar Amerika Serikat. Ekonom dan Associate Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia Ryan Kiryanto mengungkapkan ada tiga faktor utama penyebab pelemahan rupiah.

Yang pertama adalah pernyataan bank sentral AS (The Fed) yang mengisyaratkan sinyal hawkish. Keputusan hawkish itu memiliki makna The Fed bakal melakukan pendekatan tingkat suku bunga tinggi untuk mengendalikan inflasi. Inflasi AS pada September lalu tercatat 3,7 persen atau masih di atas target pemerintah AS yang sebesar 2 persen.

Sikap tersebut diambil The Fed sekalipun berisiko mengorbankan pertumbuhan ekonomi, belanja masyarakat, dan sektor ketenagakerjaan. “Tekanan yang bersumber dari kebijakan The Fed ini yang paling kuat dan intens,” ujar Ryan kepada Tempo, kemarin.

Baca juga:
Jalan Tengah Penguatan Rupiah
Dedolarisasi tanpa Paksaan
Bayang-bayang Pelemahan Rupiah

Faktor kedua adalah peningkatan risiko geopolitik global. Di tengah konflik Ukraina dan Rusia yang belum berakhir, dunia diguncang oleh meletusnya perang Israel-Palestina. Ryan berujar hal ini menyebabkan ketidakpastian global menjadi tinggi sehingga investor cenderung berpegang pada aset-aset yang aman, termasuk memindahkannya pada mata uang kuat dunia, seperti dolar AS. 

“Tidak mengherankan rupiah rentan tertekan karena banyak yang beralih ke dolar," ucap Ryan.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Ghoida Rahmah

Bergabung dengan Tempo sejak Agustus 2015, lulusan Geografi Universitas Indonesia ini merupakan penerima fellowship Banking Journalist Academy batch IV tahun 2016 dan Banking Editor Masterclass batch I tahun 2019. Pernah menjadi juara Harapan 1 Lomba Karya Jurnalistik BPJS Kesehatan di 2016 dan juara 1 Lomba Karya Jurnalistik Kategori Media Cetak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) tahun 2021. Menjadi Staf Redaksi di Koran Tempo sejak 2020.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus