Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya terdapat sepuluh investor dalam negeri yang menggelontorkan investasi sebesar Rp 20 triliun untuk membangun beragam fasilitas publik di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di dalam konsorsium tersebut nilai investasi yang telah masuk sejauh ini di IKN sekitar Rp 20 triliun," ujar Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Kamis, 22 September 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sepuluh investor itu adalah Agung Sedayu Group, Salim Group, Sinar Mas, Pulauintan, Adaro Group, Barito Pacific, Mulia Group, Astra Group, Kawan Lama Group, dan Alfamart group.
Bambang menyatakan sepuluh perusahaan anggota konsorsium itu memiliki kepedulian terhadap terbangunnya IKN."Bukan saja sebagai kota yang layak huni (livable city), namun juga sebagai kota yang dicintai (lovable city)," katanya.
Tak hanya konsorsium tersebut, kata Bambang, terdapat investor lain yang juga dilibatkan yakni di sektor perhotelan, shopping mall, rumah sakit, pendidikan, dan perkantoran seperti Pakuwon, Marriott, Jambuluwuk, Vasanta, Hermina, dan Jakarta Intercurltural School.
Adapun groundbreaking Hotel Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dilakukan sekaligus menandai masuknya investasi sektor swasta untuk kali pertama di IKN. Acara iu juga dihadiri Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Pada acara tersebut, Jokowi mengatakan investasi sektor swasta di IKN diharapkan dapat menjadi magnet baru bagi rakyat Indonesia.
"Penduduk Indonesia 56 persen itu berada di Pulau Jawa, berarti kurang lebih 149 juta ada di Jawa. Pulau Jawa menjadi magnet dari negara kita Indonesia, utamanya ke Jakarta," ujar Jokowi. "Sehingga beban yang terlalu berat ini harus dikurangi dari yang dulunya kita Jawa sentris, kita tarik menjadi Indonesia sentris."
Kepala negara berharap strategi itu bisa menciptakan pemerataan pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk di Indonesia. Jokowi selain didampingi oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, juga terlihat pada acara tersebut adalah Kepala dan Wakil Kepala OIKN, Gubernur Kalimantan Timur, dan para investor.
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia optimistis durasi pembangunan Hotel Nusantara bisa dipercepat. "Bagaimana caranya hotel harus jadi sebelum atau Agustus 2024 agar dapat digunakan sebagai tempat melakukan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia," tuturnya.
ANTARA