Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

5.088 Pemegang Polis Wanaartha Sudah Daftarkan Tagihan ke Tim Likuidasi

Tim likuidasi Wanaartha menargetkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan tahapan pembayaran pertama.

25 Februari 2023 | 19.02 WIB

Jajaran Direksi (nonaktif) PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life melakukan konferensi pers menanggapi pembentukan tim likuidasi, Jumat, 20 Januari 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari
Perbesar
Jajaran Direksi (nonaktif) PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life melakukan konferensi pers menanggapi pembentukan tim likuidasi, Jumat, 20 Januari 2023. Tempo/Amelia Rahima Sari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 5.088 pemegang polis PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha atau Wanaartha Life tercatat telah mendaftarkan tagihannya ke tim likuidasi. Wanaartha diketahui tengah menjalani proses likuidasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Sejak tanggal 11 Januari 2023 sampai 24 Februari 2023, Tim Likuidasi telah menerima pengajuan tagihan sebanyak 5.128 kreditur," begitu bunyi tulisan dalam laporan tim likuidasi Wanaartha yang diterima Tempo, Sabtu, 25 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebanyak 5.128 kreditur itu terdiri dari 5.088 pemegang polis dengan 10.561 lembar polis. Ada pula 4 tagihan kreditur lainnya dan 36 tagihan karyawan.

Ditanya soal jumlah kreditur Wanaartha secara keseluruhan, Ketua Tim Likuidasi Wanaartha Harvardy M. Iqbal mengatakan belum ada jumlah keseluruhannya. "Ini nanti akan diaudit dulu oleh KAP (kantor akuntan publik)," ujar dia lewat keterangan tertulis, Sabtu.

Dia juga menjelaskan tahapan proses likuidasi. Untuk itu, kreditur bisa mendaftarkan tagihan pada tim likuidasi paling lambat 11 Maret 2023.

"Nah, setelah itu kami akan melakukan verifikasi tagihan tersebut sesuai catatan yang ada di dalam perusahaan dan nanti akan divalidasi juga oleh pihak ketiga yang ditender. Nah, setelah itu baru kita bisa proses pencairan aset terhadap aset-aset yang bisa kita cairkan (atau) kita jual," ujar Harvardy saat dihubungi Tempo, Senin, 13 Februari 2023.

Lalu baru masuk pembagian kepada kreditur, termasuk nasabah. Dia mengatakan bahwa pihaknya menargetkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan tahapan pembayaran pertama.

"Betul, akan dilakukan secara bertahap pembayarannya. Jadi, nggak kita tunggu dapat semua asetnya baru kita bagi bareng-bareng di akhir, rencana sih nggak seperti itu. Rencana kita pembayaran bertahap karena nasabah kan juga menunggu sejak lama," ujar Harvardy.

Harvardy menuturkan, pihaknya akan melihat berapa banyak aset yang sudah dikumpulkan dan dicairkan supaya tim likuidasi bisa melakukan pencairan tahap pertama. "Nah, untuk yang tahap kedua kita lihat dari aset yang lain, kalau kita temukan lagi aset tersebut baru kita jual, kita cairkan tapi tahap kedua dan seterusnya sampai asetnya habis," lanjutnya.

Amelia Rahima Sari

Alumnus Antropologi Universitas Airlangga ini mengawali karire jurnalistik di Tempo sejak 2021 lewat program magang plus selama setahun. Amel, begitu ia disapa, kembali ke Tempo pada 2023 sebagai reporter. Pernah meliput isu ekonomi bisnis, politik, dan kini tengah menjadi awak redaksi hukum kriminal. Ia menjadi juara 1 lomba menulis artikel antropologi Universitas Udayana pada 2020. Artikel yang menjuarai ajang tersebut lalu terbit di buku "Rekam Jejak Budaya Rempah di Nusantara".

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus