Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

5 Fakta Kecelakaan Pesawat di Morowali: Terbang dari Bandara Halim, Bawa 4 WNA Cina, Tidak Ada Korban

Tempo merangkum sejumlah fakta yang terjadi di lapangan terkait tergelincirnya pesawat di Bandara Maleo kemarin. Simak lengkapnya berikut ini.

12 Mei 2023 | 10.51 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kecelakaan pesawat milik PT Angkasa Super Services berjenis Hawker 900 XP dengan registrasi PK-LRU terjadi di Bandara Maleo, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah pada Kamis siang, 11 Mei 2023, sekitar pukul 14.59 WITA.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia atau Perusahaan Umum Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) Rosedi menyebutkan pesawat mendarat dalam kecepatan tinggi sehingga keluar landasan pacu. Akibatnya, badan pesawat mengalami kerusakan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Adapun posisi pesawat tergelincir sejauh 200 meter dari ujung landasan 05. "Hingga statement ini dikeluarkan Kamis (11 Mei 2023) pukul 22.00 WIB, operasional penerbangan dan pelayanan navigasi penerbangan di Bandara Morowali masih ditutup sementara," ucap Rosedi dalam keterangan tertulis.

Tempo merangkum sejumlah fakta yang terjadi di lapangan terkait tergelincirnya pesawat di Bandara Maleo tersebut.

1. Pesawat Terbang dari Bandara Halim Perdanakusumua

"Pesawat dengan rute Halim Perdanakusuma (HLP) menuju Bandara Morowali (MOH) tersebut mengalami kecelakaan pada saat mendarat di Bandara Morowali akibat tergelincir keluar dari landasan atau over runway," kata Rosedi melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Kamis (11/5) malam.

Dalam penerbangan, pesawat membawa empat orang penumpang PT Gunbuster Nickel Industry (GNI). Pesawat ini juga dicarter mengangkut bos perusahaan nikel yang beroperasi di Kabupaten Morowali Utara tersebut.

2. Pesawat Mengalami Kerusakan

Kepala Bandara Maleo Morowali Sofyan Palandro mengatakan, usai kecelakaan itu pesawat mengalami kerusakan dan penumpang beserta awak pesawat berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. Dari peristiwa itu, belum diketahui penyebab pasti pesawat Hawker 900XP tergelincir keluar landasan pacu.

3. Badan Pesawat Belum Dievakuasi hingga Malam

Saat pesawat tergelincir, badan pesawat masih berada di luar bandara, karena sedang menunggu alat derek khusus untuk memindahkan pesawat kembali ke dalam bandara. Namun, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada hari ini, Jumat, 12 Mei 2023, menjadwalkan investigasi penyebab tergelincirnya pesawat Hawker 900XP PK LRU.

Selanjutnya: Kepala Kepolisian Resor Morowali AKBP Suprianto...

Kepala Kepolisian Resor Morowali Ajun Komisaris Besar Polisi Suprianto mengemukakan penyidik KNKT memiliki kewenangan untuk menyelidiki penyebab tergelincirnya pesawat itu, apakah murni kesalahan teknis atau ada faktor lain.

"Itu sebabnya badan pesawat belum dievakuasi karena menunggu proses investigasi. Alasan kedua, karena tidak ada alat derek khusus sehingga badan pesawat dibiarkan di lokasi dan tentunya mendapat penjagaan dari polisi untuk keamanan pesawat," tuturnya.

4. Korban Kecelakaan

Pesawat yang tergelincir itu mengangkut empat orang awak pesawat dan empat orang penumpang WNA. "Untuk penumpangnya sendiri warga negara asing (WNA) tetapi untuk asalnya dari mana, kami belum tahu. Namun, jelasnya WNA," kata Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes (Pol) Djoko Wienartono di Palu, Kamis malam, 11 Mei 2023.

Penumpang pesawat tersebut bernama Zhou Yuan, Teh Cha les, Wu Zhiqiang, dan Wu Xixiong. Sementara itu, awak pesawat yakni pilot bernama Kapt Sutisno, kopilot bernama Muh Faisal, pramugari bernama Aisyah, dan teknisi bernama Ahmad Riyadi.

5. Kondisi Korban Kecelakaan

Usai kecelakaan tersebut Sofyan mengemukakan delapan penumpang beserta awak pesawat berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat. "Tidak ada korban jiwa, total keseluruhan orang dalam pesawat, delapan orang. Proses evakuasi dilakukan petugas bandara," katanya.

Lebih lanjut, Kapolres Morowali AKBP Suprianto mengatakan, personilnya sudah melakukan observasi kepada kru pesawat. Namun, ia menyebutkan belum bisa mendapatkan keterangan. “Karena masih dalam kondisi pemulihan trauma. Tiga orang kru sudah dipindahkan ke hotel untuk beristirahat dan satu orang lainnya dilakukan pemeriksaan kesehatan karena ada benjolan di bagian dahi akibat benturan, tetapi kondisinya sehat," katanya.

ANTARA

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus