Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

55 Hari Jadi Menteri Perdagangan, Zulhas: Alhamdulillah Harga Minyak Goreng Sudah Jinak

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menjelaskan capaiannya selama 55 hari menjadi menteri.

10 Agustus 2022 | 21.52 WIB

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melayani warga saat membeli minyak goreng kemasan sederhana di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2022. Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng kemasan sederhana dengan merek dagang 'Minyakita' ukuran satu liter seharga Rp14 ribu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Perbesar
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melayani warga saat membeli minyak goreng kemasan sederhana di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu, 6 Juli 2022. Kementerian Perdagangan meluncurkan produk minyak goreng kemasan sederhana dengan merek dagang 'Minyakita' ukuran satu liter seharga Rp14 ribu. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menjelaskan capaiannya selama 55 hari menjadi menteri. Dia menyinggung soal harga minyak goreng di pasaran yang sempat sulit dijinakkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Hari ini 55 hari sudah bekerja sebagai menteri. Tugasnya terutama minyak goreng yang susah dijinakkan, sekarang alhamdulillah sudah jinak,” ujar dia dalam acara pembukaan Trade Expo Indonesia ke-37 di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu, 10 Agustus 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zulhas dilantik menjadi Menteri Perdagangan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada 15 Juni 2022 menggantikan Muhammad Lufti. Saat itu, Jokowi juga menabalkan eks Panglima TNI, Hadi Tjahjanto, sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Hadi Tjahjanto menggantikan Sofyan Djalil.

Setelah pelantikan Ketua Umum Partai Amanat Nasional atau PAN itu menjelaskan langkahnya untuk menstabilkan harga minyak goreng. Salah satunya adalah dengan mendistribusikan minyak goreng curah dalam bentuk kemasan kepada masyarakat.

Zulhas menyebut, sebelumnya distribusi minyak goreng curah dilakukan dengan mobil tangki kepada masyarakat. Cara ini dinilainya kurang efektif karena berpotensi terjadi kebocoran.

"Ya kalau pakai tangki itu susah, sulit, itu bisa bocor banyak. Tapi kalau pakai kemasan, itu bisa sampai ke mana-mana, tinggal nanti distribusi ke yang berhak," ujar Zulhas di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Juni 2022

Sebulan usai dilantik Zulhas juga memiliki program kemeteriannya yaitu Minyakita. Ini adalah produk minyak goreng curah kemasan sederhana yang diluncurkan Kementerian Perdagangan 6 Juli lalu di tengah kenaikan harga di pasaran.

Harga Minyakita pun dipatok Rp 14 ribu per liter dimanapun lokasinya. Zulhas sempat membagikan minyak tersebut di beberapa tempat salah satunya di Lampung. Di dalam acara ini, minyak goreng tersebut dijual di harga Rp 10 ribu untuk 2 liter.

Dan pekan lalu, Zulhas mengumumkan seribu ton minyak goreng curah kemasan sederhana akan dikirim ke Papua dan Maluku pada pekan depan. Dengan pengiriman ini, ia mengklaim harga minyak goreng curah di kedua daerah tersebut bisa turun menjadi Rp 14 ribu per liter atau merata di seluruh Tanah Air.

"Jadi dua mingguan lagi saya kira sudah sama," kata Zulkifli alias Zulhas seusai rapat bersama Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara, Kamis, 4 Agustus 2022.

Saat ini, kata dia, harga minyak di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, hingga Sulawesi sudah merata Rp 14 ribu per liter. Sementara ituk, harga di Papua dan Maluku masih Rp 17 ribu per liter.

Zulhas mengimbuhkan telah memerintahkan agar harga tandan buah segar (TBS) sawit di tingkat petani bisa terdongkrak di atas Rp 2.000 per kilogram. Per hari ini, ia menyebut sebagian harga TBS sawit sudah di atas Rp 2.000 per kilogram dan sebagian lain masih Rp 1.700 per kilogram.  "Saya sudah janji dua minggu lagi TBS bisa di atas Rp 2.000," kata dia. 

Ia menyebut dua upaya sudah dilakukan untuk mengerek harga TBS. Pertama, pemerintah menunda pungutan ekspor CPO atau crude palm oil yang nilainya mencapai US$ 200. Sehingga, harga TBS otomatis naik Rp 600. 

Kedua, pemerintah memberi potongan terhadap bea keluar ekspor CPO yang sebelumnya dipatok US$ 288 per ton. Zulhas menyebut potongan itu mencapai US$ 230. "Berarti naik lagi Rp 630," kata dia.

Pada akhirnya, Zulhas menyebut kedua formulasi kebijakan ini seharusnya membuat harga TBS di tingkat petani mencapai Rp 2.480 per kilogram.  "Nah sekarang di Riau sudah Rp 2.100-an, di Jambi masih Rp 1.700-an, sudah dua minggu ke depan sudah di atas Rp 2 ribu, rata-rata," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu. 

M. Khory Alfarizi

Alumnus Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon, Jawa Barat. Bergabung di Tempo pada 2018 setelah mengikuti Kursus Jurnalis Intensif di Tempo Institute. Meliput berbagai isu, mulai dari teknologi, sains, olahraga, politik hingga ekonomi. Kini fokus pada isu hukum dan kriminalitas.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus