Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Ada Sentimen Inflasi hingga PMI, Berikut 4 Saham Rekomendasi pada Pekan Ini

Community Lead IPOT membeberkan sejumlah faktor yang bakal mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini.

30 Juli 2024 | 09.50 WIB

Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumar 28 Juni 2024 IHSG BEI pada Jumat (28/6) dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37, sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. TEMPO/Tony Hartawan
Perbesar
Pekerja melintas di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumar 28 Juni 2024 IHSG BEI pada Jumat (28/6) dibuka menguat 21,41 poin atau 0,31 persen ke posisi 6.989,37, sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,93 poin atau 0,56 persen ke posisi 879,33 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus membeberkan sejumlah faktor yang bakal mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Adapun pekan lalu IHSG ditutup melemah 0,09 di level 7.288,167. mengatakan pergerakan IHSG tersebut terdampak tiga sentimen, yakni rilis kinerja emiten big banks, PMI Manufaktur AS dan PCE AS.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angga memperkirakan pada pekan ini kinerja emiten bank-bank besar masih akan menguat. "Pertumbuhan ini ditopang ekspansi pembiayaan secara berkualitas serta peningkatan volume transaksi dan pendanaani,” ujar Angga dalam pernyataan resmi dikutip Senin, 29 Juli 2024.

Sebelumnya telah diumumkan laba bersih emiten PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada triwulan II 2024 hanya tumbuh 1 persen secara tahunan atau year on year (YoY) dan secara kuartalan turun 13 persen. Selanjutnya, laba bersih BBCA atau PT Bank Central Asia Tbk pada periode yang sama tumbuh sebesar 11 persen (YoY) da secara kuartalan meningkat 8,7 persen.

Sementara itu, menurut dia, IHSG juga akan terpengaruh Purchasing Managers Index atau PMI Manufaktur AS yang turun di bawah 50. PMI manufaktur masuk ke zona kontraksi karena penurunan produksi dan pesanan barang baru sempat menjadi kekhawatiran pasar Amerika.

Di satu sisi, indeks the personal consumption expenditures price (PCE) meningkat 0,1 persen pada Juni dan naik 2,5 persen dari tahun lalu. Ini disebabkan harga barang mengalami penurunan, termasuk barang-barang terkait kebutuhan rumah juga tumbuh lebih lambat. Sementara penghasilan pribadi mengalami pertumbuhan di bawah ekspektasi pasar.

Ke depan, ia menyarankan pelaku pasar memperhatikan suku bunga Amerika dan inflasi juga PMI Indonesia dalam bertransaksi. Penurunan suku bunga bank sentral Amerika atau The Fed, diprediksi semakin dekat.

Angga mengatakan suku bunga acuan diperkirakan akan turun pada September. Sementara itu, berdasarkan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia (BI), responden memperkirakan rata-rata inflasi nasional pada 2024 akan mencapai 3,17 persen. Berikut rekomendasi saham yang layak diperdagangkan hari ini hingga Jumat, 2 Agustus 2024.

1. MEDC (PT Medco Energi Internasional Tbk)

Potensi diturunkannya suku bunga seiring rilis data PCE AS yang semakin mendekati target the Fed 2 persen, dan suku bunga yang mungkin bisa turun di September dan berpotensi turun sampai 3 kali ini akan memicu permintaan komoditas terutama energi minyak secara global. Selain itu jika Trump memenangkan pemilu setelah kemunduran Biden juga dapat memicu pemulihan ekonomi AS secara cepat.

2. BMRI (PT Bank Mandiri Tbk)

BMRI menarik karena pasar menunggu rilis kinerja perusahaan, terlebih setelah rilis kinerja bank lain seperti BBCA dan juga BBRI sebelumnya.

3. PTBA (PT Bukit Asam Tbk)

Emiten ini layak ditradingkan karena ada kenaikan harga batu bara global. Dipicu oleh peningkatan target konsumsi batu bara untuk listrik karena kenaikan harga gas untuk konsumsi AS.

4. IXIID (Premier ETF Index IDX30)

Power Fund Series (PFS) ini berpotensi terkerek sentimen positif rilis kinerja keuangan kuartal kedua.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus