Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjawab pertanyaan mahasiswa soal nasib Ibu Kota DKI Jakarta setelah Ibu Kota Nusantara atau IKN beroperasi kelak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“IKN sesuai konsep Bapak Presiden Joko Widodo akan menjadi sebuah smart city, forest city, sebuah kota canggih, kota modern di tengah-tengah hutan yang hijau yang lokasinya di Kalimantan Timur, tengah tengah Indonesia,” kata AHY saat kuliah umum di Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) Yogyakarta Kamis 25 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
IKN, kata AHY, disiapkan pemerintah karena melihat selama ini ada ketimpangan pembangunan. Yang lebih berat terutama di Pulau Jawa.
“Ekonomi saat ini lebih banyak bergerak di Pulau Jawa, ini memicu ketimpangan dengan daerah-daerah yang di luar Jawa, apalagi di pulau-pulau terluar dan terpencil,” kata dia.
Dengan konsep dan visi besar IKN di Kalimantan Timur itu, ujar AHY, pemerintah mengharapkan terjadi pemerataan pembangunan dan keadilan secara nasional dan juga pemerataan keadilan secara nasional yang tetap menjaga lingkungan.
Konsep smart city dan forest city IKN, ujar AHY, membuatnya akan serba terhubung dan terintegrasi dengan teknologi informasi dan komunikasi. Yang menjangkau network bukan hanya di Indonesia tapi juga ke seluruh dunia.
“Akan hadir investor-investor di IKN yang bisa membangun sektor pendidikan, kesehatan, dan juga badan riset dan teknologi,”
Lantas bagaimana dengan nasib Jakarta setelah IKN beroperasi ?
“Jakarta tidak akan kemana-mana,” kata AHY.
Jakarta, kata AHY, kondisinya sudah over crowded dan berlebihan kapasitasnya.
“Namun Jakarta akan tetap menjadi kota bisnis, metropolitan namun dengan penataan yang lebih baik termasuk jika sebagian beban di Jakarta dipindahkan ke IKN,” kata dia.
“Pada saatnya nanti diharapkan Jakarta lebih strong, tetap menjadi kota yang punya daya tarik di bidang ekonomi, bisnis dan perdagangan, termasuk juga budaya dan hubungan luar negerinya,” kata dia.
“Itu Jakarta yang kita bayangkan ke depan,” kata AHY.