Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom merespons target pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 pada rentang 5,1 hingga 5,5 persen. Asumsi pertumbuhan ekonomi akan menjadi landasan dalam menyusun APBN 2025 sebagai masa transisi karena pelaksanaan APBN-nya dijalankan pemerintahan Prabowo-Gibran mendatang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menilai target tersebut bisa digapai, meskipun beragam tantangan menanti. "Kendati tantangan eksternal seperti faktor geopolitik dan dampaknya terhadap harga minyak dan lambatnya pertumbuhan ekonomi global masih perlu diwaspadai," katanya kepada Tempo melalui aplikasi perpesanan pada Sabtu, 8 Juni 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
David menekankan, pemerintah perlu terus mendorong investasi terutama sektor-sektor yang labor intensive dan berorientasi ekspor. Misalnya seperti penghiliran pertanian, peternakan, mineral, perikanan, perkebunan dan industri kreatif hingga pariwisata.
Hal sama juga diungkapkan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti. "Target ini realistis dan cenderung moderat saja, karena tren data pertumbuhan ekonomi selama 10 tahun terakhir sekitar di angka 5 persen," katanya saat dihubungi Tempo via aplikasi perpesanan.
Presiden terpilih Prabowo Subianto sebelumnya optimistis bahwa RI mampu mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dalam kurun waktu dua sampai tiga tahun pemerintahannya. "Saya sangat yakin, saya sudah berbicara dengan para pakar dan mempelajari angkanya. Saya yakin kita dapat dengan mudah mencapai 8 persen. Saya bertekad melampauinya," katanya ketika menghadiri Qatar Economic Forum 2024 di Doha pada 15 Mei 2024.
Prabowo mengatakan, Indonesia dapat dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen tersebut dalam waktu dua hingga tiga tahun. Pada kuartal I 2024, perekonomian Indonesia tumbuh tahunan sebesar 5,11 persen.
Menurut Esther, target 8 persen ini sangat menantang dan akan bisa tercapai jika mein pertumbuhan ekonomi yang dominan tidak hanya sektor konsumsi. "Tetapi investasi dan ekspor juga harus ditingkatkan."
Selaras dengan itu, David menuturkan perlu adanya booming investasi atau booming komoditas agar pertumbuhan ekonomi RI mampu mengarah ke level 8 persen.
Sebelumnya, Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyepakati target pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam APBN 2025 di level 5,1 hingga 5,5 persen. Hal ini disepakati dalam Rapat Kerja Komisi XI bersama Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, Gubernur Bank Indonesia, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dan Badan Pusat Statistik di Senayan pada Kamis, 6 Juni 2024.
Rentang target pertumbuhan ekonomi ini sebelumnya telah dibahas dalam panitia kerja atau Panja Komisi XI bersama pemerintah. "(Pertumbuhan ekonomi 2025) diperkirakan berkisar 5,1 persen hingga 5,5 persen pada tahun 2025," tutur Anggota Komisi XI DPR RI Jefry Romdonny.
ANNISA FEBIOLA | DANIEL A. FAJRI