Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Bibit Konflik di Jalur Tuna

Nelayan tradisional di Halmahera Tengah resah dengan beroperasinya kapal-kapal besar asal Bitung di perairan mereka. Penangkapan ikan tuna di luar wilayah dan praktik transhipment yang dilakukan kapal-kapal tersebut merugikan nelayan, mengurangi pendapatan daerah, menyebabkan rawan kriminalitas, serta mengancam kelestarian lingkungan. Tempo bekerja sama dengan Environmental Justice Foundation menggelar liputan khusus mengenai kondisi nelayan-nelayan tradisional Halmahera dan mereportase praktik transhipment di sana.

29 Agustus 2022 | 00.00 WIB

Suasana Pelabuhan Perikanan Samudra Bitung, Sulawesi Utara, 14 April 2022. Dok EJF
Perbesar
Suasana Pelabuhan Perikanan Samudra Bitung, Sulawesi Utara, 14 April 2022. Dok EJF

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

JAKARTA – Saleh Suan, nelayan lokal di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, gusar. Sehari-hari ia menangkap ikan di wilayah perairan Gebe dan Patani, yang merupakan jalur ikan tuna dari Samudra Hindia menuju Samudra Pasifik, menggunakan alat tangkap tradisional berupa pancing. Selama setahun terakhir, Saleh bersama rekan-rekannya mengeluhkan masuknya kapal-kapal ikan besar sampai ke pulau-pulau di daerah tangkapan warga lokal.

Kapal-kapal berbobot lebih dari 30 gross tonnage (GT) tersebut datang dari Kota Bitung, Sulawesi Utara, yang berjarak sekitar 700 kilometer dari kampung Saleh. "Dengan satu rumpon saja mereka sudah bisa mendatangkan banyak ikan. Akibatnya, kuantitas ikan di sini berkurang," ujar pria berusia 47 tahun itu saat ditemui Tempo di Weda, Halmahera Tengah, 8 April 2022.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Efri Ritonga

Efri Ritonga

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus