Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
JAKARTA – Saleh Suan, nelayan lokal di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, gusar. Sehari-hari ia menangkap ikan di wilayah perairan Gebe dan Patani, yang merupakan jalur ikan tuna dari Samudra Hindia menuju Samudra Pasifik, menggunakan alat tangkap tradisional berupa pancing. Selama setahun terakhir, Saleh bersama rekan-rekannya mengeluhkan masuknya kapal-kapal ikan besar sampai ke pulau-pulau di daerah tangkapan warga lokal.
Kapal-kapal berbobot lebih dari 30 gross tonnage (GT) tersebut datang dari Kota Bitung, Sulawesi Utara, yang berjarak sekitar 700 kilometer dari kampung Saleh. "Dengan satu rumpon saja mereka sudah bisa mendatangkan banyak ikan. Akibatnya, kuantitas ikan di sini berkurang," ujar pria berusia 47 tahun itu saat ditemui Tempo di Weda, Halmahera Tengah, 8 April 2022.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo