Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Perbankan nasional bersiap menurunkan biaya transfer antar-bank dari Rp 6.500 menjadi maksimal Rp 2.500 per transaksi.
Frekuensi transaksi dan pendapatan fee based income akan meningkat.
Pada tahap pertama, BI Fast akan difokuskan pada layanan transfer kredit individual.
JAKARTA — Sejumlah perbankan nasional tengah bersiap mengimplementasikan infrastruktur Bank Indonesia Fast Payment pada pengujung tahun ini. Penerapan sistem ini akan berdampak pada penurunan biaya transfer antar-bank, dari sebelumnya Rp 6.500 menjadi maksimal Rp 2.500. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) merupakan salah satu bank yang akan menerapkan kebijakan tersebut.
Direktur BCA, Santoso Liem, menuturkan BCA akan menerapkan layanan transfer antar-bank secara daring dengan harga yang terjangkau dan lebih murah. “Inisiatif akan membuat sistem pembayaran Indonesia semakin maju, modern, dan sesuai dengan perkembangan zaman,” ucap dia kepada Tempo, kemarin. Terlebih, saat masa pandemi, transaksi perbankan melalui kanal digital meningkat pesat.
Adapun transaksi perbankan Internet BCA pada kuartal III 2021 tercatat tumbuh 29 persen dibanding pada periode yang sama tahun lalu, yaitu menjadi 1,09 miliar transaksi. Sedangkan transaksi mobile banking BCA melonjak 55 persen menjadi 2,64 miliar. Dengan demikian, porsi transaksi perbankan digital yang mencakup mobile dan Internet sebesar 88 persen.
Santoso berujar, ke depan, BCA akan terus memperkuat ekosistem finansial, penyempurnaan, dan modernisasi dari infrastruktur teknologi informasi yang dimiliki dalam mendukung keandalan dan kenyamanan berbagai layanan perbankan transaksi digital. “Kami berharap dapat meningkatkan volume transaksi digital perbankan dan mendukung pertumbuhan bisnis perusahaan.”
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo