Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Masalah Berulang Setelah Peresmian

Berbagai kendala teknis masih muncul dalam operasi LRT Jabodebek. Perbaikan dilakukan bertahap.

1 September 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • Sejumlah kendala masih mewarnai operasi LRT Jabodebek.

  • Ketidaksesuaian jadwal LRT Jabodebek menjadi sorotan masyarakat.

  • PT KAI dan Inka berjanji akan memperbaiki berbagai kendala yang terjadi pada LRT Jabodebek.

PENGUMUMAN jadwal keberangkatan light rail transit Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi atau LRT Jabodebek di Stasiun Dukuh Atas, kemarin siang, terdengar dari dua arah. Selain dari pelantang suara yang terpasang di pojok-pojok peron, suara serupa keluar dari pengeras suara portabel yang ditenteng beberapa petugas stasiun.

Ghiffari, salah satu petugas tersebut, mengatakan jadwal moda transportasi yang baru empat hari meluncur secara komersial itu masih harus diumumkan secara manual dan otomatis. “Karena beberapa kali pengumuman jam keberangkatan kereta belum pas dengan kondisi riil,” ucapnya saat ditanyai Tempo, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Jadwal setiap rangkaian LRT Jabodebek selalu tercantum pada panel elektronik yang terpasang di seluruh peron. Tinggi fasilitas informasi ini tak sampai 2 meter agar mudah dilihat penumpang. Setelah satu rangkaian meluncur, panel elektronik itu akan menampilkan waktu keberangkatan kereta berikutnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski demikian, kata Ghiffari, beberapa rangkaian sempat tiba beberapa menit lebih lambat dari waktu yang tercantum. Ada pula rangkaian yang tiba lebih cepat. Kendala teknis inilah yang diatasi dengan pengumuman manual para petugas tadi. “Tapi hanya terjadi beberapa kali, bukan di setiap keberangkatan. Sambil berjalan, dibenahi,” ucapnya.

Pembenahan di awal operasi LRT itu juga diceritakan Warih, karyawan PT Respati Solusi Teknologi, yang sedang memantau perangkat informasi di dalam gerbong. Entitas ini merupakan salah satu vendor sewaan PT Industri Kereta Api (Persero) atau Inka untuk penanganan perangkat informasi penumpang di LRT Jabodebek. Di dalam rangkaian LRT yang melaju dari Dukuh Atas menuju Stasiun Jati Mulya di Bekasi, Warih mengatakan, unit kerjanya masih akan memantau keandalan perangkat tersebut sampai benar-benar presisi.

“Kami masih membantu KAI untuk terus memantau kesesuaian antara informasi yang ditampilkan dan kondisi lapangan,” tuturnya. Namun Warih menolak berbincang lebih jauh soal kendala perangkat LRT yang terjadi selama beberapa hari terakhir.

Suasana penumpang di dalam kereta light rail transit (LRT) Jabodebek, 29 Agustus 2023. TEMPO/Subekti

Berbagai Keluhan Penumpang

Kereta ringan berteknologi kemudi tanpa masinis ini baru diresmikan Presiden Joko Widodo pada Senin lalu, 28 Agustus 2023. Jokowi menargetkan proyek senilai Rp 32,6 triliun itu bisa mendorong migrasi pengguna kendaraan pribadi menuju kendaraan umum, terutama karena Jakarta masuk 10 kota termacet di dunia. 

Dengan 12 rangkaian kereta yang masing-masingnya berkonfigurasi enam gerbong, LRT Jabodebek baru melayani dua koridor utama. Lintasan Cibubur atau Cibubur Line melayani perjalanan sejauh 24,3 kilometer, dari Stasiun Harjamukti di Depok menuju Stasiun Dukuh Atas di Jakarta—meliputi 12 stasiun pemberhentian. Adapun rangkaian Bekasi Line juga meluncur dari Dukuh Atas menuju Stasiun Jati Mulya, yang jaraknya terpaut 27,3 kilometer.

Sejak diluncurkan, kereta berkecepatan rata-rata 50-80 kilometer per jam ini berulang kali terkena gangguan teknis. Beberapa masalah itu ramai didengungkan penumpang lewat media sosial. Salah satu contoh yang mencuat di Twitter adalah gangguan pengereman LRT di petak jalur antara Stasiun Ciliwung dan Stasiun Cawang pada Rabu sore.

Cuitan akun @Jalur5_, salah satu komunitas warganet pengguna transportasi umum, menampilkan video ketika armada LRT itu mengeluarkan asap. Penumpang rangkaian tersebut diturunkan di Stasiun Cawang sambil menanti kereta berikutnya.  

Pada pagi hari yang sama, ada juga keluhan pengguna soal jadwal LRT Jabodebek yang tidak sesuai dengan pengumuman. “Nunggu hampir sejam nih di Stasiun Cikunir 1 arah ke Cawang ga ada yang lewat sampai numpuk penumpangnya,” begitu bunyi cuitan pemilik akun @veghaaa. 

Pada hari ketiga pengoperasian LRT Jabodebek itu, beberapa pemilik akun Twitter lain juga menyebutkan soal armada kereta ringan yang terlambat tiba, bahkan yang bergerak bolak-balik di salah satu stasiun tanpa alasan yang jelas. Ada juga cuitan soal gangguan mesin pendingin di salah satu keberangkatan sehingga para penumpang kepanasan.

Berbagai persoalan tersebut, terutama soal ketidaktepatan jadwal, dikritik anggota Komisi Transportasi DPR, Suryadi Jaya Purnama. Dia menganggap kendala itu menambah panjang daftar masalah LRT sejak masa uji coba, dari pengereman yang kasar saat kereta berhenti di stasiun sampai masalah ketidaksejajaran pintu kereta dan pintu pembatas di peron. “Ini diduga berkaitan dengan perkara integrasi persinyalan dan sistem GoA 3 (Grade of Automation 3) yang belum mulus,” ucapnya lewat keterangan tertulis, kemarin. 

Kekurangan lain LRT yang disorot masyarakat, kata Suryadi, menyangkut ukuran pintu dan kereta LRT Jabodebek yang dianggap terlalu pendek. Menurut dia, pintu tersebut didesain untuk rata-rata tinggi badan orang Indonesia 160 sentimeter. “Kami menyesalkan PT Inka sebagai pembuat kereta ataupun PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai operator yang tidak mengadakan studi tersendiri untuk benar-benar memastikan hal tersebut,” ucap Suryadi. “Menyebabkan pembuatan pintu kereta yang terlalu pendek.” 

Perbaikan Sambil Berjalan

Sampai berita ini ditulis, pertanyaan tertulis Tempo kepada manajemen LRT Jabodebek ataupun Kementerian Perhubungan belum direspons. Namun, sebelumnya, Manajer Public Relations LRT Jabodebek, Kuswardoyo, menyatakan kereta yang bermasalah sudah dipindahkan ke depo LRT Jabodebek. Armada tersebut diperiksa oleh Inka dan KAI. “Untuk mengetahui penyebab gangguan.” 

Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus, juga sempat merilis permohonan maaf dari perseroannya secara tertulis, Rabu lalu. Dalam pernyataan KAI, ada beberapa kendala yang dikeluhkan penumpang, dari entakan saat pengereman, penumpukan penumpang akibat kendala teknis, pintu kereta yang tidak dapat tertutup, gangguan sistem pendingin, serta kelainan fasilitas papan informasi. “KAI berkomitmen untuk terus memperbaiki dan meningkatkan layanannya.”

Ketika ditanyai awak media seusai pembukaan Rapat Kerja Nasional Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) 2023 di Tangerang Selatan, kemarin, Presiden Jokowi meminta masyarakat tidak mengolok-olok produk transportasi buatan anak bangsa. Dia pun berjanji kekurangan dalam kegiatan operasional tersebut akan dibenahi secara bertahap. “Bahwa kadang ada macetnya, ya perbaiki. Bahwa ada kekurangan desain, ya perbaiki. Memang harus seperti itu.”

Senior Manager Humas dan Perwakilan PT Inka, Agung Dwi Cahyono, juga merilis permintaan maaf atas berbagai kendala tersebut. Lebih rinci, Agung menuturkan sistem GoA 3 dijalankan dengan sensor, termasuk untuk pengaturan pintu. “Dalam perjalanan operasi ini, masih terdapat gangguan kondisi teknis pintu yang menjadi evaluasi dan perbaikan, seperti kurang sentrisnya sistem mekanik akibat getaran, serta limit switch yang tidak merespons.”

YOHANES PASKALIS | NOFIKA DIAN NUGROHO (MADIUN) | ADI WARSONO (BEKASI) | ANTARA

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus