Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Antara Surplus 48 Bulan Berturut-turut, Ekspor Turun dan Pembatasan Impor Jokowi

Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024

17 Mei 2024 | 17.05 WIB

Presiden Jokowi di Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin, 13 Mei 2024. Foto: Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden
Perbesar
Presiden Jokowi di Pasar Laino Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin, 13 Mei 2024. Foto: Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kembali mencatat surplus perdagangan 48 bulan berturut-turut pada April 2024. "Neraca perdagangan Indonesia kembali surplus pada periode April 2024 sebesar USD 3,56 miliar. Surplus kali ini menandai surplus beruntun yang telah berlangsung selama 48 bulan berturut-turut," kata Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Kamis malam, 16 Mei 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Surplus neraca perdagangan ini didorong surplus non-migas sebesar USD 5,17 miliar dan defisit migas USD 1,61 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Zulhas, India, Amerika Serikat, Filipina, Jepang, dan Korea Selatan menyumbang surplus perdagangan terbesar selama April 2024 yang totalnya mencapai USD 3,87 miliar. Sedangkan, penyumbang defisit perdagangan terdalam adalah Singapura, Australia, Arab Saudi, Hong Kong, dan Thailand yang mencapai USD 1,55 miliar.

Kinerja ekspor Indonesia April 2024 capai USD 19,62 miliar, turun 12,97 persen dibanding bulan lalu (MoM) atau naik 1,72 persen dibanding April tahun sebelumnya (YoY). Penurunan ekspor pada April 2024 tersebut disumbang oleh menurunnya ekspor nonmigas sebesar 14,06 persen dan sektor migas yang naik 5,04 persen dibandingkan Maret 2024 (MoM).

"Kinerja ekspor nonmigas April 2024 secara bulanan mencatatkan pertumbuhan negatif pada seluruh sektor. Pada bulan April ini, ekspor sektor pertanian anjlok sebesar 30,97 persen, diikuti sektor industri pengolahan yang turun sebesar 15,95 persen dan sektor pertambangan yang turun sebesar 4,46 persen (MoM)," katanya.

Bank Indonesia mengatakan surplus neraca perdagangan pada April 2024 mendukung ketahanan eksternal perekonomian nasional.

"Bank Indonesia memandang perkembangan ini positif untuk menopang ketahanan eksternal perekonomian Indonesia lebih lanjut," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono di Jakarta, Kamis.

Kementerian Keuangan menyatakan surplus neraca perdagangan pada April 2024 sebesar 3,56 miliar dolar AS menjadi basis yang kuat dalam upaya menjaga ketahanan ekonomi negara.

“Capaian neraca perdagangan yang selalu positif selama empat tahun terakhir ini memberikan landasan yang kuat dalam rangka menjaga ketahanan ekonomi kita,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu di Jakarta, Rabu.

Neraca perdagangan berhasil mempertahankan surplus selama 48 bulan sejak Mei 2020, dengan nilai akumulasi surplus 157,21 miliar dolar AS.

Ekspor Indonesia pada April 2024 tercatat sebesar 19,62 miliar dolar AS, naik sebesar 1,72 persen (year-on-year/yoy), didorong oleh peningkatan ekspor migas sejalan dengan meningkatnya harga energi global.

Di sisi lain, ekspor sektor nonmigas pada April 2024 tercatat sebesar 18,27 miliar dolar AS, dengan share terbesar berasal dari ekspor bahan bakar mineral (16,83 persen dari total ekspor nonmigas).

Sementara itu komoditas logam mulia dan nikel mengalami peningkatan yang signifikan, masing-masing sebesar 70,97 persen (yoy) dan 24,67 persen (yoy), didorong oleh peningkatan harga nikel dan juga volume ekspor logam mulia.

Impor Indonesia pada April 2024 tercatat sebesar 16,06 miliar dolar AS, naik 4,62 persen (yoy), didorong oleh peningkatan impor beberapa komoditas utama, antara lain mesin/perlengkapan elektrik, plastik dan barang dari plastik, bahan kimia organik, serta gula dan kembang gula.

Berikutnya: Impor Turun, Ekspor Juga Turun

-

Menteri Zulkifli Hasan menyebut terjadi penurunan impor non-minyak dan gas (migas) selama periode April 2024 karena turunnya permintaan ekspor.

“Penurunan impor di April ini ditengarai oleh turunnya produksi dan permintaan ekspor, sejalan dengan angka Purchasing Manager’s Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada April 2024 yang anjlok 1,3 poin menjadi 52,9 dari capaian Maret 2024 pada level 54,2,” kata Zulhas.

Sementara itu, Presiden Jokowi menggelar rapat internal pada Jumat siang, 17 Mei 2024, soal implementasi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor yang berlaku pada 10 Maret 2024.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang, dan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga hadir dalam rapat 45 menit mulai pukul 14.00 WIB.

Mereka enggan memberikan komentar ketika ditemui usai rapat. "Nanti akan diumumkan," kata Airlangga ketika ditanya isi rapat sebelum meninggalkan Istana Negara.

Sementara Sri Mulyani bungkam saat ditanya soal rapat internal mengenai aturan pembatasan impor ini. Implementasi Permendag Nomor 36 Tahun 2023 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor mengatur pembatasan jumlah barang bawaan penumpang pesawat dari luar negeri.

Tak hanya barang bawaan penumpang, kebijakan ini juga menyentuh aturan barang kiriman pekerja migran Indonesia (PMI) serta larangan dan pembatasan impor. Semuanya diimplementasikan pada waktu yang sama.

Pemerintah mengharapkan Permendag 36/2023 dapat melindungi produk dalam negeri dari gempuran barang-barang impor yang dapat dengan mudah masuk Indonesia. Produk-produk ini, khususnya barang jadi atau barang konsumsi, telah menjadi ancaman bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang kalah bersaing dari sisi harga.

Semangat untuk melindungi industri dalam negeri inilah yang kemudian menciptakan Permendag 36/2023. Namun, dalam implementasinya mendapat banyak respons negatif sehingga direvisi untuk kedua kalinya menjadi Permendag No. 7/2024 tentang Perubahan Kedua Atas Permendag 36 Tahun 2023.

Permendag tersebut menitikberatkan pada tiga pokok utama yakni, importasi barang kiriman PMI, impor barang bawaan penumpang, dan pengaturan komoditas bahan baku industri.

Permendag No. 7/2024 ini telah diundangkan pada 29 April 2024 dan mulai berlaku setelah 7 hari terhitung sejak diundangkan, yaitu 6 Mei 2024. 

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan Pemerintah terus mendorong industri dalam negeri agar tidak kalah saing dengan produk impor. Oleh karenanya, permendag pun dikeluarkan untuk melindungi pasar dalam negeri dari persaingan yang tidak sehat.

"Saking semangatnya melindungi industri dalam negeri, semua bahan baku diberlakukan pelarangan dan pembatasan sehingga produksi beberapa komoditas terkendala. Oleh karena itu, untuk beberapa komoditas bahan baku industri, aturannya dikembalikan lagi," ujar Zulkifli, dikutip Antara, 12 Mei 2024.

Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus