Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA — Perbankan nasional kian ekspansif menyalurkan kredit baru. Hingga Mei 2022, pertumbuhan kredit naik 9,3 persen secara tahunan, dengan tingginya permintaan di semua sektor. Sejumlah bank bahkan mampu mencatatkan pertumbuhan kredit dua digit secara tahunan hingga akhir Juni 2022.
Pertumbuhan kredit tersebut lebih tinggi ketimbang prediksi Bank Indonesia pada November yang memperkirakan penyaluran kredit pada tahun ini hanya di kisaran 6-8 persen. Salah satu upaya yang dilakukan BI untuk meningkatkan pertumbuhan kredit adalah menjaga tingkat suku bunga yang hingga kini tetap di level 3,5 persen.
Sekretaris Perusahaan BRI, Aestika Oryza Gunarto, berujar bahwa faktor pendukung utama kinerja positif tersebut adalah normalisasi kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat pasca-pandemi yang semakin kondusif. Terlebih pada kuartal kedua 2022, terdapat momen Ramadan, yang pada saat itu terjadi peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat secara signifikan.
“Seluruh segmen pinjaman BRI tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama masih pada segmen UMKM,” ujar Aestika kepada Tempo, kemarin, 19 Juli. Meski bergerak ekspansif, perseroan masih akan menyiapkan langkah antisipatif terhadap risiko ke depan. “Kami akan menjaga pertumbuhan kredit dengan selective growth.”
Aktivitas perbankan di kawasan Thamrin, Jakarta, 11 Februari 2022. Tempo/Tony Hartawan
Tak hanya itu, BRI juga mengedepankan upaya pencadangan sebagai mitigasi risiko kredit macet akibat tantangan dan kondisi ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan oleh inflasi serta ketegangan politik Rusia dan Ukraina yang masih berlangsung. “Bagaimanapun tahun ini mood-nya masih krisis dan menjadi fase pemulihan perekonomian,” kata Aestika.
Bank pelat merah lainnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, turut memanfaatkan momentum pemulihan bertahap perekonomian untuk getol menyalurkan kredit. VP Corporate Communication Bank Mandiri, Ricky Andriano, menuturkan bahwa salah satu upaya yang dilakukan perseroan adalah melakukan digitalisasi proses kredit untuk memberikan layanan agar lebih cepat dan nyaman bagi calon debitor, tapi tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.
“Proses digitalisasi itu telah berhasil membuat proses pengajuan kredit menjadi lebih efisien dan terpadu, terutama bagi calon debitor yang sudah masuk ke dalam ekosistem kami,” ucap Ricky. Adapun hingga Mei 2022, Bank Mandiri telah membukukan pertumbuhan kredit sebesar 11,4 persen secara tahunan, menjadi Rp 873,9 triliun.
“Kami melihat pertumbuhan kredit masih akan terus terakselerasi, di mana proyeksi hingga akhir tahun dapat tumbuh lebih dari 8 persen secara konsolidasi,” kata Ricky.
Sementara itu, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan kenaikan kredit tertinggi pada segmen kredit korporasi yang tumbuh sebesar 9,2 persen. Direktur BCA Santoso mengatakan segmen korporasi pun menjadi penopang utama pertumbuhan kredit perusahaan. “Kami berkomitmen untuk memberikan penyaluran kredit kepada sektor-sektor potensial dengan mempertimbangkan faktor risk appetite,” ucap Santoso.
Upaya-upaya menggenjot penyaluran kredit pun terus dilakukan, termasuk untuk menggali potensi bisnis baru. Menurut Santoso, hal itu dilakukan melalui optimalisasi data dan proses pendalaman dari industri-industri potensial maupun nasabah existing. “Termasuk menjajaki potensi bisnis dari jaringan-jaringan usaha yang terhubung dengan bisnis para debitor.”
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa pertumbuhan kredit terjadi di seluruh kelompok bank dan sektor ekonomi, khususnya kredit korporasi dan UMKM. “Ini didukung berlanjutnya pemulihan aktivitas korporasi dan rumah tangga,” kata dia.
Dalam asesmen terbaru Survei Perbankan Bank Indonesia, bank sentral memperkirakan penyaluran kredit perbankan akan konsisten meningkat dan diprediksi tumbuh 9,2 persen pada 2022, lebih tinggi daripada periode 2021 yang sebesar 5,2 persen secara tahunan.
GHOIDA RAHMAH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo