Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Ekspansi Tiket Elektronik di Jalur Penyeberangan

ASDP memperluas penggunaan sistem pemesanan dan pembayaran tiket secara elektronik di semua pelabuhan penyeberangan. Sistem tiket elektronik dapat mengendalikan volume penumpang, mempercepat waktu pelayanan, dan mencegah kebocoran. 

2 Desember 2021 | 00.00 WIB

Warga memperlihatkan aplikasi permohonan tiket untuk penyeberangan di Pelabuhan Merak pada telepon pintarnya di Cilegon, Banten, 30 November 2021. ANTARA/Asep Fathulrahman
Perbesar
Warga memperlihatkan aplikasi permohonan tiket untuk penyeberangan di Pelabuhan Merak pada telepon pintarnya di Cilegon, Banten, 30 November 2021. ANTARA/Asep Fathulrahman

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • ASDP memperluas penggunaan sistem tiket elektronik di semua pelabuhan penyeberangan.

  • Tiket elektronik dapat mengendalikan volume penumpang dan mencegah kebocoran. 

  • Pengusaha penyeberangan menyarankan sistem konvensional di pelabuhan kecil.

JAKARTA – PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Indonesia Ferry (Persero) atau ASDP memastikan digitalisasi sistem tiket pelabuhan penyeberangan terus digenjot hingga tahun depan. Sekretaris Perusahaan PT ASDP Indonesia, Shelvy Arifin, mengatakan elektronifikasi tiket sudah menjangkau 19 pelabuhan. “Sejak 2020, kami sudah menggelontorkan investasi sekitar Rp 129 miliar untuk digitalisasi tiket,” ucapnya kepada Tempo, kemarin.

Menurut dia, layanan penuh yang terintegrasi dengan Ferizy—aplikasi pembayaran tiket kapal feri—baru tersedia di empat pelabuhan terpadat, yaitu Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Selanjutnya, sistem serupa akan dikembangkan bertahap di 15 pelabuhan lain, yakni Penajam, Telaga Punggur, Tanjung Uban, Bolok, Larantuka, Rote, Kalabahi, Aimere, Waingapu, Sape, Labuan Bajo, Bitung, Bastiong, Rum, dan Sidangole.

Hingga akhir 2021, masih ada empat pelabuhan yang masuk daftar program e-ticketing, yaitu Batulicin, Tanjung Serdang, Bajoe, serta Kolaka. “Semua metode pembayaran manual dijadikan non-tunai, baik lewat akun virtual, kartu, maupun dompet elektronik,” kata Shelvy.

Direktur Utama ASDP, Ira Puspadewi, berniat menghapus penggunaan uang tunai di loket pelabuhan penyeberangan secara menyeluruh. Kepada Tempo, dia menceritakan rumitnya tata kelola transaksi yang serba konvensional. Pada Lebaran 2012, Ira mencontohkan, terdapat Rp 5-8 miliar uang kertas yang beredar di Pelabuhan Merak setiap hari. “Karena masih tunai, uang sampai tercecer di lantai loket,” tuturnya.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus