Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Bisnis

Asosiasi Gim Indonesia Bicara Peluang Investasi di Event Gamescom 2024

Keikutsertaan pengembang gim asal Indonesia di Gamescom 2024 iharapkan bisa menarik investasi untuk pengembangan gim digital dalam negeri.

13 Agustus 2024 | 14.45 WIB

Orang-orang mengunjungi stand pameran Company of Heroes 3 di Gamescom 2022 di Cologne, Jerman 25 Agustus 2022. Gamescom 2022 kembali digelar di Jerman, yang diramaikan sekitar 1.100 peserta pameran dari 53 negara. REUTERS/Benjamin Westhoff
Perbesar
Orang-orang mengunjungi stand pameran Company of Heroes 3 di Gamescom 2022 di Cologne, Jerman 25 Agustus 2022. Gamescom 2022 kembali digelar di Jerman, yang diramaikan sekitar 1.100 peserta pameran dari 53 negara. REUTERS/Benjamin Westhoff

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Asosias Gim Indonesia (AGI) mengapresiasi terpilihnya 10 developer gim asal Indonesia untuk mengikuti pameran gim Gamescom yang akan berlangsung di Cologne, Jerman, pada 21 hingga 25 Agustus mendatang. Keterlibatan pengembang gim digital Indonesia dalam event tersebut diharapkan bisa menarik pendanaan dari buyer luar negeri yang turut hadir dalam pameran tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Pengembang game lokal untuk bersaing di pasar internasional itu terbuka lebar, salah satu upayanya, yaitu sejak 2019 kami konsisten terlibat dalam Gamescom,” kata Wakil Ketua AGI Adam Ardisasmita dalam konferensi pers Kemenparekraf, Senin, 12 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berkaca pada keikutsertaan developer gim lokal pada Gamescom 2022 lalu, Adam mengatakan, Indonesia berhasil menarik US$ 75 juta dari buyer yang berinvestasi untuk pengembangan gim dan produk digital. Adam mengatakan nilai investasi di sektor gim diperkirakan meningkat di tahun ini.

“Pada 2023 tercatat US$ 115 juta, ini terus meningkat dan target tahun ini diperkirakan akan naik juga,” ujarnya.

Menurut dia, Gamescom adalah ajang untuk mendapatkan funding dan publisher. “Di ajang ini developer akan menampilkan produk mereka agar bisa mendapatkan pendanaan dan tentunya publisher untuk memasarkan game ke pasar global,” katanya.

Adam menjelaskan, dalam industri gim, investor dan publisher menjadikan konsistensi developer sebagai pertimbangan utama. Selain market yang besar, Adam mengatakan saat ini pengembang gim lokal sudah melihatkan perkembangan dari tahun ke tahun.

“Jadi memang buyers dari Amerika dan Jepang terbang ke Jerman untuk mencari kerja sama. Kalau dilihat hasil survei kami, dua masalah terbesar developer game Indonesia adalah funding dan marketing,” kata Adam.

 

Nandito Putra

Lulus dari jurusan Hukum Tata Negara UIN Imam Bonjol Padang pada 2022. Bergabung dengan Tempo sejak pertengahan 2024. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal. Anggota Aliansi Jurnalis Independen.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus