Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Bukalapak menggandeng Trans Retail untuk membuka layanan baru secara efisien.
AlloFresh berjanji barang yang dipesan secara online diantar dengan cepat.
Bukalapak, CT Corp, dan Growtheum mengucurkan Rp 1 triliun untuk AlloFresh.
JAKARTA – PT Bukalapak Tbk menggandeng PT Trans Retail Indonesia dan Growtheum Capital Partners untuk membentuk platform e-commerce AlloFresh. Presiden Bukalapak, Teddy Nuryanto Oetomo, mengatakan pengembangan bisnis e-commerce akan jauh lebih efisien bila bermitra dengan jaringan retail Transmart yang dikelola Trans Retail, salah satu anak usaha CT Corp. “Kalau bergerak sendiri, mungkin butuh 10 atau 20 tahun sampai kami mencapai ekosistem yang diinginkan. Ini lompatan bisnis,” kata Teddy, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Teddy mengaku sudah lama bertukar pikiran dengan manajemen Trans Retail dan CT Corp. Kedua pihak pun mengamati keunggulan dan kelemahan masing-masing. “Membangun e-grocery dari titik awal butuh usaha luar biasa. Jadi, dengan kerja sama ini, kami tidak mulai dari nol,” ujar dia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hingga saat ini, Bukalapak memiliki 100 juta pengguna aktif. Sedangkan Trans Retail mengelola 128 pusat retail hypermarket dan supermarket nasional di bawah merek Transmart, Transmarket, serta Multimart.
Bukalapak, Trans Retail, dan Growtheum mengucurkan dana Rp 1 triliun untuk mengembangkan AlloFresh. Trans Retail memiliki 55 persen saham, Bukalapak memegang 35 persen, dan sisanya milik Growtheum.
Teddy mengklaim layanan AlloFresh memperkuat mobilitas mitra bisnis Bukalapak dengan sokongan 10 ribu pemasok. Dia mengungkapkan Bukalapak bisa mengirim barang dalam waktu di bawah tiga jam. AlloFresh juga memasok barang ke konsumen lewat 150 ribu lapak barang atau stock-keeping unit (SKU), yang isinya ia klaim selengkap pusat retail besar.
Warga tengah berbelanja kebutuhan pokok di Transmart Cempaka Putih, Jakarta, 2 Juli 2021. Tempo/Tony Hartawan
Vice President Corporate Communications Trans Retail, Satria Hamid, mengatakan baru tujuh toko Trans Retail yang sudah terintegrasi dengan layanan AlloFresh. Dengan radius pengiriman hingga 10 kilometer, barang bisa didapat dari Transmart yang tersebar di Lebak Bulus, Ambasador, Central Park, Cibubur, Taman Mini, dan Emporium Pluit. “Kami masih test market di Jabodetabek, tapi nanti pasti ditambah lokasinya,” ucap dia. Adapun aplikasi AlloFresh sudah meluncur sejak 24 Februari lalu.
Presiden Direktur Trans Retail, Bouzeneth Benaouda, mengatakan perubahan perilaku konsumen mengharuskan perusahaan retail modern beradaptasi dengan layanan yang sedang berkembang. Namun dia memastikan Trans Retail tidak meninggalkan bisnis perdagangan konvensional. Kontribusi e-commerce terhadap distribusi retail nasional, kata Ben, masih di bawah 15 persen. Artinya, masih banyak segmen konsumen yang antusias berkunjung ke toko untuk memilih barang sendiri. “Lagi pula, kami tak hanya menawarkan pengalaman berbelanja. Ada juga wahana mainan dan kuliner.”
Pemilik CT Corp, Chairul Tanjung, mengatakan akan terus berinovasi dalam menyediakan sistem omnichannel atau gabungan layanan berbelanja online dan konvensional. “Kemitraan dengan pemain teknologi yang sudah memiliki pemahaman mendalam tentang perilaku pengguna serta dengan investor keuangan yang mengenal pasar secara dekat membuat kami optimistis,” kata Chairul.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira Adhinegara, mengatakan layanan AlloFresh identik dengan Amazon Go, jaringan toko milik perusahaan asal Amerika Serikat, Amazon. Dengan aplikasi yang dilengkapi dengan kecerdasan buatan, toko fisik Amazon beroperasi tanpa kasir. Lewat skema yang dikembangkan sejak 2018 itu, Amazon tak kehilangan potensi dari pengunjung fisik.
YOHANES PASKALIS
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo