Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Sejumlah badan usaha milik negara (BUMN) sektor transportasi optimistis bisa mengerek pendapatan pada akhir tahun ini. Pasalnya, momentum libur Natal dan tahun baru kali ini berbarengan dengan masa libur sekolah. Salah satu BUMN itu ialah PT Kereta Api Indonesia (PT KAI), yang mencatatkan kenaikan penjualan tiket secara signifikan. Perseroan bahkan harus menambah kapasitas tempat duduk karena permintaan yang membeludak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, mengatakan perseroan menyiapkan 309.046 tempat duduk per hari pada masa libur akhir tahun ini. Jumlah itu 50 persen lebih banyak dibanding pada tahun lalu, yang hanya 162.375 tempat duduk per hari. “Total kapasitas angkut pada Natal dan tahun baru lebih dari 5,5 juta tempat duduk,” ujar Didiek dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat, Rabu, 14 Desember 2022.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PT KAI juga menyiapkan penambahan perjalanan kereta api dengan jumlah rata-rata 484 perjalanan per hari atau 109 lebih banyak dibanding libur akhir tahun pada 2019. Menurut Didiek, per 13 Desember lalu, tiket kereta api untuk perjalanan akhir tahun sudah terjual 563.478 tempat duduk atau sekitar 10,1 persen dari total kapasitas yang disiapkan. “Kami mulai penjualan tiket pada H-45 sehingga memungkinkan para pelanggan melakukan persiapan rencana perjalanan.”
Data KAI menyebutkan pemesanan tiket paling tinggi adalah untuk keberangkatan pada 24 Desember 2022 dengan total pesanan 55.481 tempat duduk. Disusul pemesanan untuk perjalanan pada 26 Desember sebanyak 49.417 tempat duduk. Lalu, pada 1 Januari 2023, tiket yang sudah dipesan sebanyak 46.964 tempat duduk.
BUMN transportasi darat, Perum Damri, juga menyatakan mulai merasakan peningkatan penjualan tiket. “Saat ini kami sudah mulai menjual tiket untuk akhir tahun dan memang kenaikan permintaannya sudah terlihat,” ujar Direktur Utama Perum Damri, Setia Milatia Moemin.
Meski yakin momen Natal dan tahun baru akan mengerek jumlah penumpang dibanding pada hari biasa, Setia mengaku jumlah pendapatan yang diperoleh perusahaan mungkin setara dengan tahun sebelumnya. “Tahun kemarin pemasukan kami dari momen akhir tahun mencapai Rp 60 miliar. Mungkin pada akhir tahun ini juga sama,” kata Setia.
Untuk menyambut akhir tahun ini, Damri memproyeksikan jumlah penumpang paling sedikit 882 ribu orang atau naik 134 persen dibanding pada tahun lalu. Namun perusahaan tetap mengantisipasi lonjakan permintaan dengan menyediakan 1,6 juta tempat duduk. Adapun dari sisi armada, perseroan menyiapkan 1.379 unit bus.
Pesawat Garuda Indonesia dan Citilink di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, 13 Desember 2022. ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi, juga optimistis jumlah penumpang pesawat bakal melonjak. “Pada momentum Natal dan tahun baru 2019, kami melayani 4,5 juta penumpang, pada 2020 sebanyak 1,8 juta penumpang, 2021 sejumlah 2 juta penumpang; dan tahun ini kami memprediksi jumlah penumpang pesawat mencapai 3,2 juta orang.”
Di sisi lain, Faik mengatakan, pada tahun ini diperkirakan terjadi kepadatan penerbangan karena jumlah pesawat maskapai penerbangan lokal masih minim. Tercatat hanya ada 402 unit pesawat yang bisa dioperasikan untuk melayani perjalanan akhir tahun. Angka ini sangat kecil jika dibanding pada 2019, dengan 650 unit pesawat yang beroperasi.
Akibat keterbatasan jumlah pesawat itu, kata Faik, harga tiket pesawat pun cenderung lebih mahal. “Tingginya animo masyarakat tidak diimbangi dengan ketersediaan armada. Jadi, memang ada risiko kenaikan harga tiket. Namun kenaikan itu harus dijaga agar jangan sampai melebihi batas atas,” ujar Faik.
JIHAN RISTIYANTI
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo