Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, telah menyatakan kesiapannya untuk menjalankan tugas yang diberikan Presiden Prabowo Subianto, yaitu merealisasikan program pembangunan 3 juta rumah dalam sebulan. Salah satu fokus utama dalam program tersebut adalah permasalahan lahan. Maruarar, yang kerap disapa Ara, berkomitmen untuk membangun sistem yang menyeluruh dan kokoh dalam menjalankan tugas ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam sebuah wawancara setelah pelantikannya di Istana Negara pada 21 Oktober 2024, Ara menjelaskan bahwa diperlukan regulasi yang mampu menyatukan semua pihak terkait untuk mencapai target program ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurutnya, sinergi antar-stakeholder sangat krusial dalam mewujudkan visi besar tersebut. Ara juga menegaskan bahwa isu lahan menjadi salah satu tantangan strategis dalam pelaksanaan program ini. Ia menambahkan bahwa pemerintah akan memanfaatkan lahan yang sudah dimiliki oleh negara, termasuk yang dikuasai oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), untuk digunakan dalam pembangunan rumah bagi masyarakat.
Pelantikan Maruarar sebagai Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman periode 2024-2029 merupakan bagian dari pengumuman Kabinet Merah Putih yang dilakukan oleh Presiden Prabowo. Pada acara pelantikan tersebut, Prabowo membacakan sumpah jabatan di depan para menteri kabinet barunya, termasuk Ara.
Dalam sumpahnya, Maruarar berjanji untuk setia kepada Undang-Undang Dasar 1945 serta menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, menjunjung tinggi etika jabatan, dan mengabdikan diri demi kepentingan bangsa dan negara.
Dalam jangka pendek, Ara berharap dapat segera memulai pembangunan rumah dalam 100 hari pertama masa kerja Presiden Prabowo. Salah satu strategi yang akan digunakan adalah memanfaatkan tanah-tanah sitaan yang disita oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dari tindak pidana korupsi.
Maruarar menyatakan bahwa dukungan penuh dari Jaksa Agung, Sanitiar Burhanuddin, sangat mendorong semangatnya untuk segera menjalankan program ini. Jaksa Agung sebelumnya telah menyatakan bahwa program pembangunan 5 juta unit rumah untuk masyarakat kecil membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak, termasuk Kejaksaan yang memiliki wewenang atas sejumlah besar tanah sitaan.
Burhanuddin juga menekankan pentingnya sinergi antara Kejaksaan Agung dan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Kejaksaan telah memulai proses pengadaan lahan tersebut, dan dalam waktu dekat diharapkan akan ada kejelasan mengenai luas tanah yang bisa diserahkan kepada Kementerian untuk pembangunan rumah bagi rakyat kecil. Namun, ia juga mengingatkan bahwa proses ini membutuhkan mekanisme yang jelas dan waktu untuk penyelesaian secara administratif dan teknis.
Secara keseluruhan, program ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata bagi permasalahan perumahan di Indonesia, khususnya bagi masyarakat kecil. Sinergi antara pemerintah, BUMN, dan lembaga penegak hukum seperti Kejaksaan Agung akan menjadi kunci suksesnya pelaksanaan program 3 juta rumah ini. Maruarar berkomitmen untuk memastikan bahwa program ini berjalan dengan baik sesuai dengan target yang ditetapkan, memberikan dampak positif bagi rakyat, serta mendukung pencapaian visi pembangunan nasional di era kepemimpinan Presiden Prabowo.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menyebut Bank Tanah menjadi salah satu kunci kesuksesan program 3 juta rumah. Ia pun bakal berkoordinasi agar bisa mendapatkan lahan untuk merealisasikan program Presiden Prabowo Subianto tersebut.
Maruarar juga mengklaim telah bertemu dengan sejumlah pimpinan lembaga pemerintah untuk mendapatkan informasi tentang lahan-lahan yang bisa digunakan kementeriannya untuk membangun rumah.
"Kementerian Perumahan akan berusaha untuk mendapatkan tanah tersebut secara gratis,” ujar Maruarar di kantornya, dikutip melalui keterangan resmi, Kamis, 24 Oktober 2024. “Caranya, menggunakan lahan sitaan yang sudah fix dan clear agar pembangunannya berjalan lancar.”
Program 3 juta hunian per tahun merupakan program yang dijanjikan Prabowo sejak masa kampanye Pilpres 2024. Presiden ke-8 Indonesia itu berjanji membangun rumah rakyat sebanyak 2 juta di pedesaaan dan 2 juta di perkotaan.
ANGELINA TIARA PUSPITALOVA I RIRI RAHAYU