Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA – Di tengah merosotnya harga minyak dunia akibat wabah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), PT Pertamina Hulu Mahakam bisa sedikit bernapas lega. Setidaknya, anak usaha PT Pertamina itu bisa memenuhi target produksi minyak dan gas pada tahun ini. Operator di wilayah kerja Mahakam ini menerapkan sejumlah inovasi untuk mengejar realisasi produksi sesuai dengan rencana kerja 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
General Manager Pertamina Hulu Mahakam, Agus Amperianto, menyebutkan produksi minyak dan kondensat serta gas perusahaan melampaui target yang disusun dalam rencana kerja dan anggaran pada 24 Desember tahun lalu. Produksi minyak dan kondensat mencapai 29.400 barel per hari (BPD) dari target 28.400 BPD. Sementara itu, produksi gas mencapai 605,5 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dari target 588 MMSCFD.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Agus menyatakan perusahaan telah mengebor 79 sumur pengembangan dari target 78 sumur. "Diharapkan satu sampai dua sumur lagi akan diselesaikan hingga tutup tahun," katanya, akhir pekan lalu. Pertamina juga telah menyelesaikan pengeboran satu sumur eksplorasi dan satu sumur workover.
Menurut Agus, target pengeboran sumur dan produksi ini tercapai berkat berbagai inovasi efisiensi, termasuk menurunkan durasi dan biaya pengeboran. Salah satunya dengan penerapan teknik pengeboran tanpa rig untuk mengerjakan sumur dan menggantikannya dengan hydraulic workover unit (HWU), baik di wilayah delta maupun lepas pantai. Metode rigless ini terbukti cukup signifikan menekan biaya pengerjaan sumur.
Inovasi lain yang dikembangkan adalah penerapan arsitektur sumur one phase well yang dapat memangkas biaya pengeboran jauh lebih rendah dibanding arsitektur shallow light, yang sebelumnya diterapkan. Pasalnya, shallow light membutuhkan dua fase pengeboran. Agus melanjutkan, Pertamina Hulu Mahakam juga mengembangkan metode slot recovery. Kepala sumur dari sejumlah sumur yang sudah tidak berproduksi dimanfaatkan untuk mengebor sumur baru.
Pertamina Hulu Mahakam merupakan salah satu tumpuan PT Pertamina (Persero) untuk mengejar target produksi minyak dan gas nasional. Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fajriyah Usman, mengatakan Blok Mahakam menjadi salah satu proyek utama yang diandalkan untuk memenuhi target produksi minyak hingga 1 juta barel per hari serta 12 miliar standar kaki kubik gas per hari pada 2030. "Untuk mewujudkannya antara lain dengan meningkatkan pengeboran dan perawatan sumur, selain melakukan eksplorasi di sejumlah wilayah kerja yang telah ada dan lapangan baru," kata dia.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Dwi Soetjipto, menyatakan Pertamina memiliki peran besar untuk mewujudkan target tersebut. Saat ini Pertamina menguasai 40-60 persen blok migas di dalam negeri. "Sudah kami sampaikan agar Pertamina cukup agresif dalam utilisasi wilayah kerja. Kalau tidak, mimpi 1 juta barel sulit tercapai," katanya.
Tahun ini, pemerintah menargetkan lifting sebesar 705 ribu barel minyak per hari dan 5.556 juta standar kaki kubik per hari. SKK Migas mencatat target lifting minyak telah tercapai pada kuartal III, sementara lifting gas hampir terpenuhi. Pada triwulan tersebut, lifting minyak mencapai 706 ribu barel minyak per hari atau 100,17 persen dari target. Adapun lifting gas mencapai 5.502 juta standar kubik per hari atau 99,03 persen.
VINDRY FLORENTIN
Penuhi Target Produksi pada Tahun Wabah
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo