Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

Rekor Laba Himbara

Kinerja Himbara pada kuartal ketiga 2022 tumbuh pesat. Laba bersih bank-bank milik negara tersebut mencetak rekor tumbuh 80,7 persen secara tahunan, dari Rp 47,6 triliun menjadi Rp 85,9 triliun.

16 Desember 2022 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA — Kinerja Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada kuartal ketiga 2022 tumbuh pesat. Di antaranya laba bersih yang mencetak rekor tumbuh 80,7 persen secara tahunan, dari Rp 47,6 triliun menjadi Rp 85,9 triliun pada kuartal ketiga 2022.

Data Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menunjukkan laba bersih Himbara menyumbangkan 55 persen dari total laba BUMN sebesar Rp 155 triliun. “Kalau boleh dikatakan, mungkin sepanjang sejarah, tahun ini pertumbuhannya tertinggi dari semua aspek,” ujar Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN, Muhammad Khoerur Roziqin, kemarin, 15 Desember 2022.

Di antara bank-bank milik negara, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk membukukan laba bersih Rp 30,65 triliun pada kuartal III 2022. Laba itu tumbuh 59,41 persen dari periode yang sama pada 2021 sebesar Rp 19,22 triliun. Adapun PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencetak laba bersih Rp 39,21 triliun atau melonjak 103,34 persen secara tahunan.

Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2022. Di antaranya kontribusi dividen dan pajak Himbara kepada negara yang mencapai Rp 64 triliun atau naik 19,3 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 53,6 triliun. Berikut ini kinerja Himbara pada kuartal III 2022. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Adapun jika dilihat dari sisi pendapatan berbasis biaya (
fee based income), Himbara mengumpulkan Rp 69,7 triliun pada kuartal ketiga 2022 atau naik 4,9 persen dibanding pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp 66,5 triliun. Kenaikan tersebut menunjukkan Himbara mampu mendiversifikasi pendapatan dari core revenue interest income. Menurut Khoerur, ini menjadi salah satu fondasi bagi pertumbuhan Himbara yang berkelanjutan.

Kredit Himbara tercatat masih berada di posisi aman atau tumbuh 9,48 persen secara tahunan. Khoerur mengatakan pertumbuhan tersebut terjadi di tengah krisis ekonomi yang tidak menentu, dari kenaikan suku bunga oleh
The Federal Reserve (The Fed), melemahnya nilai rupiah imbas dari kenaikan suku bunga, kondisi geopolitik, dan ancaman resesi pada 2023.

Khoerur mengatakan kualitas kredit Himbara juga dipertahankan di posisi aman dengan loan at risk (LaR) coverage rata-rata 38 persen dan NPL coverage rata-rata 242 persen. “Kalau kata ekonom, LaR coverage di atas 30 persen sudah aman bagi perbankan, NPL coverage di atas 220 persen sudah aman, dan Himbara sudah di atas angka aman,” ujar dia.

Menurut Khoerur, ketahanan ekonomi Indonesia di tengah kondisi yang akhir-akhir ini tidak menentu tak terlepas dari kontribusi pertumbuhan kredit Himbara, meski sektor-sektor lain juga turut memberi kontribusi.

Tenaga pemasar mikro Bank Mandiri menjelaskan tentang kredit mikro produktif kepada pedagang di Pasar Majestik, Jakarta. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Kontribusi Penyaluran Kredit Himbara terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Ia memaparkan, pada 2020, saat loans atau kredit Himbara hanya tumbuh 1,06 persen, ekonomi nasional tercatat minus 2,07 persen. Pada 2021, saat kredit Himbara tumbuh 7,01 persen, ekonomi nasional tumbuh 3,69 persen. Sedangkan pada kuartal ketiga 2022 ketika pertumbuhan kredit Himbara 9,48 persen, ekonomi nasional tumbuh 5,72 persen.

Khoerur menambahkan, tidak hanya berfokus pada peningkatan laba, Himbara sebagai perusahaan pelat merah berfokus pada pertumbuhan layanan jasa keuangan untuk masyarakat. Salah satunya dengan mendirikan agen-agen Himbara. Keberadaan agen-agen tersebut membantu masyarakat agar lebih mudah mengakses layanan keuangan.

Tahun ini, jumlah agen Himbara tercatat 923 agen, naik 123 agen dari tahun sebelumnya. Lalu, dari sisi transaksi, ada 933 juta transaksi pada tahun ini dengan capaian dana pihak ketiga (DPK) Rp 32 triliun. Salah satu produk Himbara yang tumbuh signifikan dan mampu membuka lapangan kerja dalam skala besar adalah kredit usaha rakyat (KUR). Tercatat kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ini mampu menciptakan 52,87 juta lapangan pekerjaan. 

Direktur Bisnis Mikro PT BRI, Supari, yakin pertumbuhan keuangan Himbara yang signifikan akan berdampak positif  pada pembelian saham Himbara. 
“Saya yakin teman-teman akan makin agresif untuk membeli saham-saham Himbara. Semua saham Himbara atraktif,” ujarnya.

Menurut dia, peningkatan layanan jasa keuangan masyarakat, utamanya dalam hal porsi pembiayaan kepada UMKM, akan mendorong pertumbuhan kemakmuran masyarakat. 
“Kami menempatkan UMKM di posisi tertinggi di business model BRI. Penambahan porsi pembiayaan kepada UMKM akan menambah lapangan kerja yang diharapkan mampu meningkatkan ketahanan sosial-ekonomi bagi masyarakat bawah,” ujarnya   

JIHAN RISTIYANTI

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus