Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Ekonomi

Berita Tempo Plus

Proyeksi Cerah Emiten ESG

Indeks ESG berpotensi terus tumbuh seiring meningkatnya kepedulian negara-negara dan investor terhadap bisnis berkelanjutan. 

15 Mei 2023 | 00.00 WIB

Lantai Bursa Afek Indonesia di Jakarta, 30 Januari 2023. Tempo/Tony Hartawan
Perbesar
Lantai Bursa Afek Indonesia di Jakarta, 30 Januari 2023. Tempo/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ringkasan Berita

  • Investor asing menyukai emiten yang mengimplementasikan ESG.

  • Banyak emiten berkapitalisasi besar yang masuk indeks ESG.

  • BEI akan meluncurkan indeks baru berbasis ESG.

JAKARTA — Investasi berkelanjutan berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola alias ESG semakin menarik perhatian, termasuk di pasar modal. PT Bursa Efek Indonesia sudah merilis lima indeks saham berbasis ESG untuk mendukung praktik bisnis ramah lingkungan dan masyarakat tersebut. 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan investasi berbasis ESG semakin tak terhindarkan, khususnya dalam hal lingkungan. "ESG, terutama faktor environment, sudah merupakan isu global," kata dia kepada Tempo, kemarin.

Di Indonesia, komitmen tersebut ditandai dengan sejumlah kebijakan yang diambil pemerintah, dari pemberian insentif untuk pembelian kendaraan listrik, pembangunan pembangkit listrik energi terbarukan, hingga rencana pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara.

Baca juga: Harap-harap Cemas Investor Waskita 

Tren tersebut, kata Ibrahim, akan mendorong investor semakin mencermati implementasi ESG suatu emiten sebelum menggelontorkan dananya. Ia pun yakin masa depan saham-saham emiten yang masuk indeks berbasis ESG bakal cerah lantaran bisa meningkatkan kepercayaan calon investor. “Efeknya tak akan langsung terasa, melainkan dalam jangka panjang. Sekarang isunya masih tergolong baru," tuturnya.

Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, memperkirakan semakin banyak perusahaan yang mengimplementasikan praktik-praktik berkelanjutan. Dia memproyeksikan munculnya indeks baru berbasis ESG untuk mewadahi lebih banyak praktik tersebut. "Tren pertumbuhan daftar emiten ke depan akan semakin progresif," kata dia. 

Terlebih lagi ada pemicu baru untuk menjalankan bisnis berkelanjutan. Pemerintah sedang menggodok bursa karbon di dalam negeri. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan perdagangan perdana karbon di Indonesia sudah bisa terlaksana pada September mendatang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus